Dalam studi tersebut, para peneliti mengumpulkan data dari sampel air hujan yang dikumpulkan di seluruh dunia. Mereka mengungkapkan bahwa PFAS masih berlimpah dalam air hujan di mana-mana di Bumi.
Konsentrasinya di atas pedoman keselamatan yang ditetapkan oleh EPA dan badan pengatur serupa lainnya di negara lain.
"Para ahli berharap bahwa konsentrasi PFAS mungkin sudah mulai menurun sekarang, tetapi ini jelas tidak terjadi," kata Cousins.
Para peneliti masih tidak yakin persis bagaimana PFAS berpindah ke bagian paling terpencil di dunia. Mereka berhipotesis bahwa PFAS di permukaan laut dibawa kembali ke atmosfer dan kemudian berpindah ke daerah lain sebagai air hujan.
Mereka berencana untuk menguji hipotesis ini dalam penelitian masa depan. "Mungkin juga PFAS masih bocor ke lingkungan dari tempat pembuangan sampah," kata Cousins.
Source | : | Live Science,Environmental Science & Technology |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR