Fred Spoor di Natural History Museum di London mengatakan para penulis "membuat kasus yang bagus" untuk bipedalisme, tetapi perdebatan itu kemungkinan akan berlanjut.
"Kecuali Anda memiliki mesin waktu, Anda tidak dapat kembali dan melihat sendiri," katanya.
Pertanyaannya penting karena hominin yang lebih baru seperti australopith berjalan dengan dua kaki dan memanjat pohon baru-baru ini 3 hingga 4 juta tahun yang lalu.
Sementara, Kelsey Pugh di American Museum of Natural History di New York mengatakan akan berguna untuk membandingkan tulang paha S. tchadensis dengan kisaran yang lebih luas dari primata yang hidup dan yang sudah punah.
"Sangat penting bagi tim paleoantropolog independen untuk mempelajari fosil-fosil menarik ini dalam beberapa bulan mendatang," katanya.
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo
Source | : | Nature,New Scientist |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR