Nationalgeographic.co.id - Di permukaan planet Mars yang merah dan berdebu, 160 juta kilometer lebih dari Bumi, sebuah instrumen seukuran kotak makan siang membuktikan bahwa ia dapat melakukan pekerjaan pohon kecil dengan andal.
Eksperimen Pemanfaatan Sumber Daya In-Situ Mars Oxygen yang dipimpin MIT, atau MOXIE, telah berhasil membuat oksigen dari atmosfer kaya karbon dioksida Planet Merah sejak Februari 2021. Ketika ia mendarat di permukaan Mars sebagai bagian dari misi penjelajah Perseverance NASA.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Science Advances pada 31 Agustus berjudul "Mars Oxygen ISRU Experiment (MOXIE)—Preparing for human Mars exploration", para peneliti melaporkan bahwa di akhir tahun 2021, MOXIE mampu menghasilkan oksigen pada tujuh percobaan. Ini dalam berbagai kondisi atmosfer, termasuk siang dan malam, dan melalui musim Mars yang berbeda. Dalam setiap putaran, instrumen ini mencapai targetnya untuk menghasilkan enam gram oksigen per jam. Kira-kira setara dengan kecepatan pohon sederhana di Bumi.
Para peneliti membayangkan bahwa versi MOXIE yang ditingkatkan dapat dikirim ke Mars sebelum misi manusia. Untuk terus menghasilkan oksigen dengan kecepatan beberapa ratus pohon. Pada kapasitas itu, sistem harus menghasilkan oksigen yang cukup untuk menopang manusia begitu mereka tiba. Dan bahan bakar roket untuk mengembalikan astronaut kembali ke Bumi.
Sejauh ini, keluaran stabil MOXIE merupakan langkah pertama yang menjanjikan menuju tujuan tersebut.
"Kami telah belajar banyak yang akan menginformasikan sistem masa depan pada skala yang lebih besar," kata Michael Hecht, peneliti utama misi MOXIE di Observatorium Haystack MIT.
Produksi oksigen MOXIE di Mars juga merupakan demonstrasi pertama dari "pemanfaatan sumber daya in-situ," yang merupakan gagasan untuk memanen dan menggunakan bahan planet (dalam hal ini, karbon dioksida di Mars) untuk membuat sumber daya (seperti oksigen) yang jika tidak akan harus diangkut dari Bumi.
Baca Juga: Di Planet Mars Ternyata Juga Ada Sampah, Sebuah Temuan Tak Terduga
Baca Juga: Sampel Batu Planet Mars akan Dibawa ke Bumi pada 2033, Apa Pentingnya?
Baca Juga: Helikopter Ingenuity dan Robot Perseverance Berswafoto Bersama di Mars
"Ini adalah demonstrasi pertama yang benar-benar menggunakan sumber daya di permukaan benda planet lain, dan mengubahnya secara kimiawi menjadi sesuatu yang akan berguna untuk misi manusia," kata wakil penyelidik utama MOXIE Jeffrey Hoffman, seorang profesor praktik di Departemen MIT bidang Aeronautika dan Astronautika. "Ini bersejarah dalam pengertian itu."
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR