Nationalgeographic.co.id—Fitnes menjadi tren gaya hidup yang banyak digandrungi baik pria maupun wanita di zaman modern. Hal ini tentu karena banyak manfaat yang dirasakan jika rutin melakukan fitnes, yaitu untuk menjaga pola hidup sehat dan juga kebugaran tubuh.
Pada dasarnya, kegiatan fitnes berupaya mengombinasikan tiga faktor utama yaitu olahraga (latihan), asupan nutrisi (makanan) dan istirahat agar bisa mendapatkan tubuh ideal dan bugar.
Tapi kini, fitnes nampaknya lebih banyak dikenal dengan latihan beban untuk membentuk otot tubuh. Memang, memiliki otot tubuh yang ideal dan proposional adalah idaman setiap manusia, fitnes menjadi salah satu usaha untuk bisa mewujudkan hal tersebut. Bicara mengenai fitnes, tahukah Anda? Ternyata pusat kebugaran sudah ada sejak zaman dahulu.
Pusat Kebugaran Pertama di Dunia
Institut Dr. Gustav Zander di Stockholm, didirikan pada tahun 1865, dapat disebut sebagai pusat kebugaran pertama di dunia. Pusat kebugaran itu dilengkapi dengan dua puluh tujuh mesin yang dibuat khusus yang digunakan pasien Zander. Lebih lanjut, Zander mengklaim bahwa mesin terapinya dapat memperbaiki berbagai kekurangan fisik, gangguan dan penyakit yang disebabkan oleh kecelakaan kelahiran atau kerja paksa.
Seorang pengikut penyembuhan gerakan yang dipromosikan oleh pelopor olahraga sebelumnya Per Henrik Ling, Zander berpendapat bahwa kunci kesehatan bukanlah akrobat yang berat tetapi pengerahan tenaga yang progresif, berupa pengikatan otot-otot tubuh yang terkontrol dan sistematis untuk membangun kekuatan.
Tak lama setelah menjadi dokter berlisensi pada tahun 1864, Zander mempraktikkan idenya di sekolah lokal Stockholm dengan menyiapkan mesin terapi prototipe untuk para siswa. Mesinnya menggunakan beban dan tuas yang dapat ditarik dan dipindahkan untuk menyesuaikan resistensi agar sesuai dengan kekuatan masing-masing individu. Satu set bobot dan tuas yang dikompensasikan untuk berat badan atau anggota badan pengguna. Bagi mereka yang lumpuh atau sangat lemah, mesin bermotor menjaga otot-otot yang terkena agar tidak mengalami atrofi.
Setelah melihat peningkatan yang nyata dalam kekuatan dan kesehatan mata pelajarannya di sekolah Stockholm, Zander membuka Institut Medico-Mechanical di Stockholm untuk mempromosikan mesin-mesinnya. Pada awalnya praktisi medis skeptis terhadap klaim untuk terapi baru. Tetapi sebagai bukti perbaikan pasien meningkat semakin banyak praktisi di seluruh dunia mendukung terapi Zander, memungkinkan dia untuk membuka Zander Institute kedua di London.
Baca Juga: Kabar Jane Fonda, Ikon Bugar dengan Spandex Triko dan Penghangat Kaki
Source | : | Amusing Planet |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR