Nationalgeographic.co.id—Para arkeolog telah menemukan 15 mumi elang falcon, kebanyakan tanpa kepala di kuil pemuja elang yang baru-baru ini ditemukan. Kuil kuno itu ditemukan di pelabuhan kuno Berenike di Laut Merah.
Temuan itu telah mengungkapkan ritual kuno pada Zaman Romawi, meskipun agama Kristen telah menjadi agama yang diakui secara resmi di semua bagian Kekaisaran Romawi pada saat itu, termasuk Mesir.
Menurut peneliti, kuil yang ditemukan di Berenike ini dibangun oleh orang-orang Blemmyes yang nomaden, yang akan membentuk kerajaan mereka sendiri di Nubia Bawah (Mesir selatan dan Sudan) pada akhir abad keempat.
Untuk menunjukkan semangat independen mereka, Blemmyes tetap setia pada tradisi agama kuno dan sistem kepercayaan metafisik yang bertentangan dengan kepercayaan Romawi pasca abad keempat.
Penemuan kuil mereka di Berenike menunjukkan bahwa mereka memiliki kehadiran yang cukup kuat di daerah kantong Romawi untuk mempraktikkan semua jenis agama yang mereka pilih, meskipun ada dekrit yang mungkin telah dikeluarkan dari ibukota Romawi yang jauh.
Para arkeolog yang terlibat pada penelitian ini telah mendeskripsikan penelitian ini lengkap di American Journal of Archaeology. Upaya para arkeolog di bawah kepemimpinan Profesor Joan Oller Guzmán dari Autonomous University of Barcelona.
Mereka mempelajari lebih lanjut tentang apa yang disebut "Kuil Falcon", sebuah kuil keagamaan kecil yang ditemukan dalam kelompok yang lebih besar. bangunan yang dikenal sebagai Kompleks Utara.
Awalnya dibangun sebagai kuil tradisional Mesir, kuil itu diadaptasi oleh Blemmyes ke sistem kepercayaan mereka sendiri sekitar abad keempat. Ini terjadi setelah Kaisar Romawi Konstantinus melancarkan upayanya untuk mengkristenkan semua wilayah di bawah kekuasaannya.
Tetapi kepercayaan Blemmyes sepenuhnya milik mereka sendiri dan tidak mencerminkan kecenderungan atau pengaruh Kristen apa pun, seperti yang diungkapkan oleh artefak yang ditemukan di kuil.
"Temuan material sangat luar biasa dan termasuk persembahan seperti tombak, patung berbentuk kubus, dan prasasti dengan indikasi yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan," kata Profesor Oller dalam siaran pers Autonomous University of Barcelona yang mengumumkan hasil penelitian baru-baru ini.
Sementara penemuan tersebut luar biasa, penemuan yang paling menonjol adalah tampilan terorganisir yang menampilkan 15 mumi elang falcon, yang sebagian besar tanpa kepala.
Source | : | American Journal of Archaeology,Autonomous University of Barcelona |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR