Nationalgeographic.co.id - Tingkat oksigen di atmosfer bumi kemungkinan besar telah "berfluktuasi secara liar" satu miliar tahun yang lalu. Hal ini menciptakan kondisi yang dapat mempercepat perkembangan dunia hewan purba, kata para peneliti dalam studi baru mereka.
Para ilmuwan percaya oksigen atmosfer berkembang dalam tiga tahap. Dimulai dengan apa yang dikenal sebagai Peristiwa Oksidasi Hebat sekitar dua miliar tahun yang lalu, ketika oksigen pertama kali muncul di atmosfer. Tahap ketiga, sekitar 400 juta tahun yang lalu, oksigen di atmosfer naik ke tingkat yang ada saat ini.
Apa yang tidak pasti adalah apa yang terjadi selama tahap kedua. Dalam waktu yang dikenal sebagai Era Neoproterozoikum ini, yang dimulai sekitar satu miliar tahun yang lalu dan berlangsung selama sekitar 500 juta tahun. Selama waktu itu bentuk-bentuk awal kehidupan hewan pun mulai muncul.
Pertanyaan yang coba dijawab oleh para ilmuwan adalah, apakah ada sesuatu yang luar biasa tentang perubahan kadar oksigen di Era Neoproterozoikum yang mungkin memainkan peran penting dalam evolusi awal hewan? Apakah kadar oksigen tiba-tiba naik atau ada peningkatan yang bertahap?
Jejak fosil hewan purba yang dikenal sebagai biota Ediacaran, organisme bersel banyak yang membutuhkan oksigen telah ditemukan di batuan sedimen yang berusia 541 hingga 635 juta tahun.
Tim peneliti di Universitas Leeds yang didukung oleh Universitas Lyon, Exeter, dan UCL, mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Mereka menggunakan pengukuran berbagai bentuk karbon, atau isotop karbon, yang ditemukan dalam batuan kapur yang diambil dari laut dangkal. Berdasarkan rasio isotop dari berbagai jenis karbon yang ditemukan, para peneliti dapat menghitung tingkat fotosintesis yang ada jutaan tahun yang lalu. Kemudian mereka menyimpulkan tingkat oksigen atmosfer.
Sebagai hasil dari perhitungan, mereka telah mampu menghasilkan rekor tingkat oksigen di atmosfer selama 1,5 miliar tahun terakhir. Yang memberi tahu kita berapa banyak oksigen yang akan menyebar ke laut untuk mendukung kehidupan laut awal.
Dr. Alex Krause, seorang pemodel biogeokimia yang menyelesaikan PhD-nya di School of Earth and Environment di Leedsand adalah ilmuwan utama dalam proyek tersebut. Ia mengatakan temuan tersebut memberikan perspektif baru tentang cara tingkat oksigen berubah di Bumi.
"Bumi awal, selama dua miliar tahun pertama keberadaannya, adalah anoxic, tanpa oksigen atmosfer. Kemudian kadar oksigen mulai meningkat, yang dikenal sebagai Peristiwa Oksidasi Hebat,” tambahnya.
Baca Juga: Amonium, Unsur Pembentuk dan Penopang Kehidupan Awal di Bumi
Baca Juga: Pertama Kalinya, Bukti Kehidupan Purba Ditemukan di dalam Batu Ruby
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR