Nationalgeographic.co.id - Setujukah Anda bahwa mentol memiliki rasa yang aneh? Anda memasukkan permen mint ke dalam mulut Anda, atau menaruh sabun mint di lengan Anda, dan kemudian Anda merasakan kesegaran sedingin es yang khas menghampiri Anda.
Setidaknya, apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa sensasinya demikian? Tidak masuk akal bila suhu mentol selalu beberapa derajat lebih dingin daripada benda lainnya setiap saat. Jadi apa yang sebenarnya terjadi?
Sebuah studi baru telah memecahkan misteri ini. Menggunakan cryo-electron microscopy—sebuah teknik yang awalnya dikembangkan pada tahun 70-an tetapi saat ini mengalami kebangkitan berkat kemajuan teknologi baru-baru ini—para peneliti telah mengungkapkan bagaimana saluran ion penginderaan dingin di neuron tikus diaktifkan oleh senyawa kimia seperti yang ditemukan dalam mentol. Hasilnya, perasaan dingin yang lucu yang kita semua kenal dan sukai dengan baik.
"Mamalia merasakan dingin melalui penurunan suhu atau paparan senyawa tertentu, seperti mentol yang ditemukan dalam peppermint,” jelas para peneliti dalam makalah studi yang terbit di jurnal Science, seperti dikutip dari IFL Science.
“Dasar dari sensasi dingin ini adalah melalui aktivasi saluran ion transient receptor potential melastatin member 8 (TRPM8). Saluran ini diekspresikan dalam neuron sensorik dan berfungsi sebagai transduser utama untuk sensasi dingin pada manusia.”
Hal pertama yang ingin dilakukan oleh molekul-molekul mentol setelah dipaparkan ke kulit Anda adalah menemukan tempat untuk menyesuaikan diri. Untungnya bagi molekul-molekul ini, tubuh kita memiliki tempat yang sempurna.
Baca Juga: Ternyata Rokok Mentol Lebih Adiktif
Baca Juga: Wanita Cenderung Merasa 'Lebih Dingin' daripada Pria, Ini Penyebabnya
Baca Juga: Fenomena Cahaya Dingin Yang di Hasilkan Oleh Beberapa Jenis Jamur
Sel-sel kita terbungkus dalam lapisan ganda lipid, seperti setelan hazmat mungil yang terbuat dari lapisan lemak ganda. Lapisan ini ada di sana untuk melindungi sel-sel untuk memastikan tidak ada ion atau protein atau hal lain, yang seharusnya tidak masuk, bisa masuk ke sana.
Namun, bayangkan jika baju hazmat Anda juga tidak kemasukan udara. Beberapa ion perlu masuk, dan di situlah saluran-saluran ion masuk.
Saluran ini adalah protein khusus, tertanam di membran sel, yang ada untuk membiarkan ion masuk dan keluar. Saluran ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, dari tekanan, panas, hingga sinyal kimia. Ketika itu terjadi, maka banjir ion akan masuk ataupun keluar.
Untuk gerbang ion yang dikenal sebagai transient receptor potential melastatin member 8 (TRPM8), mentol adalah salah satu pemicunya. Dengan bantuan protein dengan nama catchy phosphatidylinositol-4,5-bisphosphate (PIP2), mentol mengikat TRPM8 dengan sempurna, seperti kunci mint kecil untuk gembok seluler yang merupakan saluran ion.
Banjir ion natrium dan kalsium bermuatan positif mengubah muatan di dalam sel sehingga memicu neuron untuk mengirimkan sinyal yang disebut potensial aksi. Sebelumnya para peneliti tidak dapat memastikan 100 persen apakah ini benar-benar terjadi pada manusia karena semua data eksperimen berasal dari saluran ion burung.
Yang jelas, burung juga memiliki protein TRPM8 ini, tetapi sedikit berbeda dari versi yang dimiliki mamalia. Jadi, sementara bukti tampaknya menunjukkan bahwa PIP2 penting dalam pembukaan saluran TRPM8, tapi barulah bisa dikonfirmasi dalam penelitian terbaru kali ini.
Dalam penelitian terbaru, para peneliti menggunakan mikroskop cryo-elektron, atau cryo-EM. Para peneliti menggunakan mikroskop ini dengan suhu yang sangat rendah untuk menangkap snapshot struktur-struktur TRPM8 pada tikus saat struktur-struktur tersebut bergerak dari tertutup hingga terbuka.
Hal ini mengungkapkan, untuk pertama kalinya, mekanisme molekuler untuk aktivasi TRPM8 dan pendinginan agonis yang dimediasi oleh mentol.
Para peneliti percaya, dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang terjadi di sini—tidak hanya “mengapa mentol membuat Anda merasa kedinginan,” tetapi mekanisme struktural yang tepat di balik sensasi itu—penelitian ini mungkin memiliki beberapa konsekuensi yang sangat keren untuk terapi manajemen nyeri di masa depan.
Dan itu berita yang sangat bagus karena di masa depan mungkin kita bisa punya tablet sakit kepala yang cukup bagus dan lebih efektif.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR