Pada penelitian ini, studi dilakukan dengan menempatkan setiap pasien tidur di kamar rumah sakit di malam hari. Tim kemudian merekam respons elektrofisiologis terhadap 10-20 suara yang berulang kali ditampilkan.
Baca Juga: Polusi Udara Berhubungan dengan Tingkat Obesitas Wanita Paruh Baya
Baca Juga: Apa Jadinya Jika Manusia Hidup Tanpa Asupan Air? Ini Jawabannya
Baca Juga: Mimpi Buruk Dapat Memprediksi Penurunan Kognitif dan Demensia
Semua suara dimainkan dengan sangat pelan. Setengah dari suara dikaitkan dengan objek dan lokasi spasial yang tepat yang dipelajari pasien sebelum tidur menggunakan komputer, seperti suara gemerincing kunci mobil, untuk membantu mengingat lokasi mereka.
Setelah tidur, para peneliti menemukan perbaikan sistematis dalam ingatan spasial. Pasien lebih akurat menunjukkan lokasi yang diingat di layar laptop.
Data baru dari elektroda otak yang ditanamkan menunjukkan bahwa suara objek yang disajikan selama tidur menimbulkan peningkatan aktivitas osilasi.
Kehadiran aktivitas elektrofisiologis di hippocampus dan area temporal medial yang berdekatan dari korteks serebral di otak, ketika suara disajikan selama tidur, mencerminkan reaktivasi dan penguatan memori spasial yang sesuai.
Respons gamma secara konsisten dikaitkan dengan tingkat peningkatan memori spasial yang ditunjukkan setelah tidur. Bukti elektrofisiologis ini membuat para peneliti menyimpulkan bahwa peningkatan penyimpanan memori berbasis tidur terjadi di wilayah otak ini.
"Asumsi ortodoks dulu bahwa suara seperti itu akan diblokir ketika orang sedang tidur," kata Paller.
"Sebaliknya, suara-suara ini memungkinkan kita untuk menunjukkan bahwa struktur otak seperti hippocampus responsif ketika ingatan diaktifkan kembali, membantu kita untuk mempertahankan pengetahuan yang kita peroleh saat kita bangun."
Menurutnya, kadang-kadang, mengingat dan melupakan tampak acak. Kita dapat mengingat detail yang tidak relevan sambil melupakan apa yang paling ingin kita ingat.
"Jawaban baru untuk misteri lama ini, yang disoroti oleh penelitian ini, adalah bahwa ingatan muncul kembali saat kita tidur, meskipun kami bangun tanpa mengetahui itu terjadi," kata Paller.
Hasil studi mereka telah dijelaskan di Proceedings of the National Academy of Sciences belum lama ini dengan judul "Electrophysiological markers of memory consolidation in the human brain when memories are reactivated during sleep."
Source | : | Northwestern University,PNAS |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR