Nationalgeographic.co.id—Uranus, atau terjemahan literal dari Ouranus dikenal sebagai Dewa Langit. Dia juga dikenal sebagai penguasa alam semesta. Dalam mitologi Yunani tradisional, ia dianggap primordial, yang berarti ada sejak awal waktu.
Pada tahun-tahun terakhir mitologi Yunani, beberapa penulis mulai menjelaskan bahwa Uranus dilahirkan dari seorang ibu dan ayah. Menjelang akhir mitologi Yunani, Uranus bahkan dianggap lahir dari ayah yang berbeda, meskipun semua tulisan menunjukkan bahwa dia memiliki ibu yang sama.
Pada tahun-tahun awal mitologi Yunani, Uranus hanya disebut sebagai keturunan Gaia tanpa ayah. Gaia, yang dianggap sebagai personifikasi bumi atau Ibu Pertiwi, telah menciptakan Uranus untuk setara dengannya, juga dengan alam semesta di sampingnya. Tulisan-tulisan ini pada dasarnya akan melukiskan bahwa baik Gaia dan Uranus bersama-sama adalah pasangan primordial yang menguasai seluruh alam semesta.
Siapa Bapak Uranus?
Ayah Uranus pada satu titik disebut sebagai Akmon, tetapi dalam mitologi juga disebut sebagai Aether. Aether dalam mitologi Yunani kuno dikenal sebagai dewa cahaya primordial dan eter biru cerah dari Surga.
Sosok ayah ini dikenal sebagai salah satu dari tiga udara yaitu udara biru cerah, yang disebut udara atas, udara tengah, dan udara bawah. Udara atas akan dianggap mengisi ruang antara kubah langit hingga udara tengah yang menyelimuti bumi. Ini secara logis bisa masuk akal bahwa Aether bisa menjadi ayah bagi Uranus.
Siapakah Anak Uranus?
Uranus dan ibunya, Gaia, memiliki delapan belas anak. Namun, Uranus tidak senang menjadi seorang ayah. Anak-anak Uranus adalah 12 Titan, bersama dengan tiga Cyclops (raksasa bermata satu) dan tiga Hecatoncheires (raksasa berlengan seratus).
Uranus Merasa Terancam, Sembunyikan Anak
Dikatakan bahwa salah satu keturunannya berpotensi mengambil alih tahta. Tak terima, sang Dewa langit tidak menyukai hal itu terjadi. Oleh sebab itu, Uranus berusaha mengunci dan menyembunyikan ke 12 anak-anaknya untuk melindungi dirinya sendiri. Ini akan menjadi kejatuhannya karena rasa sakit yang ditimbulkannya pada Gaia.
Baca Juga: Athena, Dewi Perang Mitologi Yunani yang Lahir dari Dahi Zeus
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR