"Dalam kasus Leo I," lanjut Loeb, "kita mengharapkan lubang hitam yang jauh lebih kecil. Sebaliknya, Leo I tampaknya mengandung lubang hitam beberapa juta kali massa Matahari, mirip dengan yang dimiliki oleh Bimasakti. Ini mengasyikkan karena sains biasanya paling maju saat hal yang tidak terduga terjadi."
Jadi, kapan kita bisa mengharapkan gambar lubang hitam tersebut?
"Kita belum sampai di sana," kata Pacucci.
Tim tersebut telah mencatat waktu teleskop di Observatorium Sinar-X Chandra dan teleskop radio Very Large Array di New Mexico, serta saat ini sedang menganalisis data baru.
"Leo I* sedang bermain petak umpet, tetapi memancarkan terlalu banyak radiasi untuk tetap tidak terdeteksi dalam waktu lama," ujar Pacucci, dengan penuh keyakinan.
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR