Belatung, cacing, dan penyakit berat bagi pencuri
Verio dan Docimedis memiliki kesamaan yaitu kehilangan barang . Dalam kasus Verio, jubahnya dan aksesori lainnya dicuri oleh pelaku yang tidak diketahui.
Baca Juga: Pola Pikir Orang Romawi, Tertarik pada Kekerasan dan Tak Ada Privasi
Baca Juga: Hak Ayah Menjual Anak dan Tiga Fakta Aneh Lainnya di Zaman Romawi
Baca Juga: Suka Duka Bekerja sebagai Pencicip Makanan di Zaman Romawi Kuno
Baca Juga: Mark Antony, Jendral Romawi Kuno dan Romansa Tragis bersama Cleopatra
Sebagai tanggapan, Verio berharap si pencuri akan kehilangan akal dan ingatannya. Seakan masih belum cukup. Verio pun melemparkan kutukan berupa cacing, kanker, dan belatung yang akan menembus tangan, kepala, kaki, serta anggota tubuh dan sumsumnya.
Berdasarkan kutukan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa pencurian tidak dianggap enteng di zaman kuno.
“Semoga kamu kehilangan semua beruangmu!”
Vincenzus Zarizo adalah seorang gladiator dan pemburu beruang di abad ke-2. Kutukan terhadapnya ditemukan di Afrika Utara menyatakan bahwa dia harus kehilangan semua beruang yang dia tangkap. Serta tidak dapat membunuh beruang mana pun yang dia temui.
Pengirimnya mungkin berharap Zarizo gagal dalam pertarungan gladiator selanjutnya. Alih-alih memiliki dendam pribadi, sejarawan percaya bahwa kutukan ini berasal dari seseorang yang gemar bertaruh dalam pertarungan gladiator.
Meski sempat dilarang oleh kaisar, bisnis kutuk-mengutuk rupanya cukup populer di zaman Romawi kuno.
Source | : | Ancient Pages,Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR