Hal itu membuat pembukaan dataran berlumpur layaknya membentuk lintasan darat. Tiupan angin yang keras secara konstan, membuat air laut tetap tinggi dan membelah, sehingga permukaan tanah di tengah laut menjadi kering selama empat jam.
Hipotesis tersebut telah dibuat ulang secara digital di sepanjang Laut Tengah dekat kota modern Port Said. Sejatinya, mukjizat yang digambarkan dalam Quran dan Alkitab adalah pengetahuan Musa tentang sains.
Baca Juga: Perjalanan Haji Mansa Musa: Manusia Paling Kaya Sepanjang Sejarah
Baca Juga: Apakah Bahtera Nabi Nuh yang Disebut Kitab Suci Bakal Ditemukan?
Baca Juga: Kota Benteng Khirbet Qeiyafa: Inikah Reruntuhan Istana Nabi Daud?
"Sesuatu yang sangat menarik terkait keajaiban ini adalah bahwa peradaban kuno memiliki banyak pengetahuan tentang sains," terus Andrei.
Terbelahnya laut adalah pengetahuan yang disimpan dengan baik sejak lama dan telah hilang di sepanjang jalan sejarahnya. Hanya segelintir orang yang dapat mengetahuinya, seperti halnya Nabi Musa dan pengikutnya.
Bagaimanapun, kekuatan Ilahiah adalah faktor terkuat yang mendasari keberhasilan Musa melarikan diri dari kejaran tentara Firaun.
"Karena banyak orang tidak memiliki pengetahuan atau pemahaman dasar tentang sains, mereka menggambarkan peristiwa apa pun yang tampaknya tidak masuk akal bagi pengetahuan mereka sebagai keajaiban," pungkasnya.
Source | : | History of Yesterday |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR