Para peneliti berfokus pada satu spesies tertentu dari glassfrog, Hyalinobatrachium fleischmanni. Mereka menemukan bahwa katak kaca yang beristirahat meningkatkan transparansi dua hingga tiga kali lipat dengan menghilangkan hampir 90 persen sel darah merah mereka dari sirkulasi dan menyimpannya di dalam hati mereka, yang mengandung kristal guanin yang dapat memantulkan cahaya.
Setiap kali katak perlu menjadi aktif kembali, mereka mengembalikan sel darah merah ke dalam darah, yang memberi katak kemampuan untuk bergerak, pada saat itu, penyerapan cahaya dari sel-sel ini merusak transparansi.
Pada sebagian besar vertebrata, agregat sel darah merah dapat menyebabkan penggumpalan darah yang berpotensi berbahaya di pembuluh darah dan arteri. Tetapi katak kaca tidak mengalami pembekuan, yang menimbulkan serangkaian pertanyaan penting bagi peneliti biologi dan medis.
Baca Juga: Dunia Hewan: Katak Ini Membeku di Musim Dingin, Taktik Bertahan Hidup
Baca Juga: Dahulu, Wanita Gunakan Katak Jantan untuk Menguji Kehamilannya
Baca Juga: Dunia Hewan: Petunjuk Baru Melindungi Katak dari Jamur yang Mematikan
Baca Juga: Menyelisik Mitologi Katak dalam Kronik Yunani dan Romawi Kuno
“Ini adalah yang pertama dari serangkaian penelitian yang mendokumentasikan fisiologi vertebrata transparan, dan diharapkan akan merangsang pekerjaan biomedis untuk menerjemahkan fisiologi ekstrim katak ini menjadi target baru untuk kesehatan manusia dan obat-obatan,” kata Delia, postdoctoral fellow Gerstner di Departemen Herpetologi Museum.
Penelitin ini dianggap penting karena dapat mengarah pada jalan penelitian baru yang terkait dengan pembekuan darah, yang entah bagaimana dihindari katak saat mentimpan dan mengalirkan sekitar 90 persen sel darah merah mereka ke dalam hati mereka setiap hari.
"Ada lebih dari 150 spesies katak kaca yang dikenal di dunia, namun kami benar-benar baru mulai belajar tentang beberapa cara luar biasa mereka berinteraksi dengan lingkungan mereka," kata Delia.
Rincian penelitian tersebut telah mereka terbitkan di jurnal Science dengan judul "Glassfrogs conceal blood in their liver to maintain transparency."
Source | : | Science,Duke University |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR