Nationalgeographic.co.id—Kisah kuda-kuda terkenal dari dunia kuno sama menarik dengan penunggangnya. Aleksander Agung, Julius Caesar, Caligula, dan Hadrian memahami pentingnya kuda yang berkualitas. Bagaimanapun, kuda adalah hewan yang sangat diperlukan di dunia kuno, memainkan peran penting dalam perang dan perdamaian.
Dihargai karena kecepatan, keanggunan, dan semangatnya, kuda terikat erat dengan identitas dan prestise pemiliknya. Pencapaian orang-orang terkenal tidak mungkin terjadi tanpa tunggangan yang sama terkenalnya.
Di masa perang, tunggangan yang luar biasa membawa para jenderal ke medan perang, membantu meraih kemenangan.
Selama masa damai, kuda-kuda yang gesit dan cantik berpacu di arena-arena besar, memperkuat prestise pemiliknya.
Kuda bahkan dapat digunakan untuk keuntungan politik atau untuk mengkritik perilaku penguasa. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika beberapa kuda lebih tenar daripada rakyat biasa.
Incitatus, kuda kesayangan Kaisar Romawi Caligula
Kuda favorit Kaisar Caligula — Incitatus — menjadi bagian dari kisah paling menarik dan bertahan lama tentang penguasa yang kontroversial itu. Menurut Suetonius (sumber dari sebagian besar gosip tentang kebobrokan dan kebrutalan Caligula), sang kaisar muda sangat menyayangi Incitus sehingga kuda itu dibuatkan kandang mewah. Kandangnya dilengkapi dengan marmer dan palungan gading.
Sejarawan lain, Cassius Dio, menulis bahwa para pelayan memberi makan gandum hewan yang dicampur dengan serpihan emas.
Tindakan Caligula mungkin tampak berlebihan. Tapi, seperti kebanyakan laporan negatif tentang Caligula, itu mungkin hanya rumor belaka.
Seperti bangsawan muda Romawi lainnya, kaisar menyukai kuda dan merupakan penggemar berat balapan kereta di Circus Maximus. Sebagai seorang kaisar, Caligula bisa memberikan perawatan terbaik bagi kudanya.
Kisah paling terkenal tentang kuda ini tidak diragukan lagi adalah kisah di mana Caligula menjadikan Incitatus sebagai senator.
Baik Suetonius maupun Dio menyebutkan niat kaisar untuk menjadikan kuda kesayangannya sebagai konsul. Konsul adalah pejabat terpilih paling senior, jika memang benar, tindakan itu sangat menyinggung pejabat Romawi.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR