Dewa baru itu membingungkan bagi orang Mesir biasa, bukan hanya karena itu satu-satunya. Sifat dewa ini juga membingungkan. Itu adalah dewa abstrak tanpa representasi fisik. Itu hanya sinar matahari, bukan dewa seperti Osiris, yang patungnya bisa dibuat.
Penurunan Kekuatan Akhenaten dan Akhirnya
Perubahan mendasar Akhenaten memiliki pengaruh yang merusak bagi negara. Firaun yang seharusnya memimpin negara, telah berubah menjadi seorang mistikus religius. Ada catatan aktual yang menunjukkan bahwa Mesir telah kehilangan pengaruh dan rasa hormat internasionalnya selama ini.
Diplomat Akhenaten menulis surat kepadanya beberapa kali, memintanya untuk mengirim tentara karena mereka tidak dihormati lagi. Salah satunya, Ribbadi, menulis 10 surat memohon padanya untuk menyelamatkannya, yang “seperti burung di jaring”. Tapi dia tidak menjawab satu pun dari surat-surat itu.
Setelah 17 tahun berkuasa dan mendirikan kota baru dan tatanan baru, Akhenaten meninggal. Dia dimakamkan di makam kerajaan agak jauh dari kota. Wadi tempat dia dimakamkan terlihat seperti Lembah Para Raja.
Baca Juga: Horemheb, Firaun Mesir Kuno Hapus Peninggalan Sejarah Akhenaten
Baca Juga: Kisah Pilu Ankhesenamun, Saudara Perempuan Sekaligus Istri Tutankhamun
Baca Juga: Siapa Wanita Berkuasa yang Menjaga Tutankhamun saat Hidup dan Mati?
Baca Juga: Inilah Akhenaten, Firaun Mesir Kuno Pembawa Agama Baru yang Dimusuhi
Tidak jelas apa yang terjadi dengan agama negara setelah kematiannya. Tidak diketahui apakah orang Mesir memutuskan untuk terus mengikuti agama baru atau kembali ke cara lama.
Akhenaten adalah seorang visioner religius. Meskipun dia ingin mengkhotbahkan agama cinta di mana setiap orang saling mencintai, dia tidak mendapatkan banyak hal dalam hal ini. Tapi dia memiliki warisan nyata: monoteisme. Kultus religiusnya menandai contoh pertama dari monoteisme dalam sejarah dunia. Dan seperti yang dikatakan James Henry Breasted, dia adalah "individu pertama dalam sejarah dunia". Artinya dia adalah individu nyata pertama yang mengubah dunia dengan ide-idenya.
Namun, beberapa orang memiliki sudut pandang yang berbeda. Bagi mereka, dia adalah pecundang. Ekskavator hebat Donald Redford, yang menghabiskan hidupnya untuk menggali monumen Akhenaten, memandangnya sebagai orang yang malas. Dia berkata, "jika kita mencirikan pemerintahannya, itu ditandai dengan kemalasan." Yang lain melihatnya sebagai orang gila. Semua mengatakan, kita tidak dapat menghilangkan fakta bahwa dia adalah seorang visioner religius — warisannya yang terbesar dan nyata. Tapi, tahukah Anda, dia memang meninggalkan satu warisan lagi, mungkin yang paling terkenal—putranya, Tutankhamen.
Source | : | Wondrium Daily |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR