Lingkungan hijau perumahan diukur pada saat anak lahir di sekitar rumah keluarga dengan ukuran kehijauan, keragaman vegetasi, dan indeks kealamian, yaitu seberapa besar dampak dan intervensi manusia yang telah terjadi di kawasan perumahan.
Baca Juga: Mengapa Bayi Prematur yang Diberi ASI Memiliki Usus yang Lebih Sehat?
Baca Juga: Air Susu Ibu yang Divaksinasi Memiliki Antibodi COVID-19 yang Kuat
Baca Juga: Kisah Pekerja Perempuan Menyusui dan Kebutuhan Laktasi Sebagai Hak
Baca Juga: Hati-hati, Kebanyakan Asupan Produk Susu Berisiko Kanker Prostat
Hasilnya tidak tergantung pada tingkat pendidikan, pekerjaan, status perkawinan dan kesehatan orang tua anak serta keadaan sosial ekonomi yang kurang menguntungkan di daerah pemukiman.
Studi tersebut menunjukkan bahwa keragaman oligosakarida meningkat dan komposisi beberapa oligosakarida individu berubah ketika lingkungan tempat tinggal ibu mencakup lingkungan yang lebih hijau.
“Hal ini dapat menunjukkan bahwa peningkatan kontak sehari-hari dengan alam dapat bermanfaat bagi ibu menyusui dan anak mereka karena komposisi oligosakarida ASI akan menjadi lebih beragam," katanya.
Hasilnya, katanya, menyiratkan bahwa menyusui dapat memiliki peran mediasi antara lingkungan hijau perumahan dan kesehatan pada masa bayi.
"Hasilnya menyoroti pentingnya memahami jalur biologis yang dapat berdampak pada kesehatan dan mengarah pada perkembangan berbagai penyakit mulai dari bayi," katanya.
Source | : | Scientific Reports,University of Turku |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR