Penghinaan ini menunjukkan kepada semua rakyat dan dunia bahwa Kekaisaran Tiongkok yang dulu perkasa sudah melemah.
Pemberontakan Boxer
Di Tiongkok, perbedaan pendapat tumbuh dan kekaisaran bak digerogoti dari dalam. Orang Tionghoa Han memiliki sedikit kesetiaan pada penguasa Qing. Di saat yang sama, Qing juga masih menampilkan diri sebagai penakluk Manchu dari utara.
Bencana Perang Candu tampaknya membuktikan bahwa penguasa dinasti asing telah kehilangan Mandat Surga dan perlu digulingkan.
Sebagai tanggapan, Ibu Suri Cixi menekan keras para reformis. Alih-alih mengikuti jalan Restorasi Meiji Jepang dan memodernisasi kekaisaran, Cixi membersihkan istananya dari modernisasi.
Baca Juga: Kisah Xian, 'Kaisar Boneka' di Masa Kemunduran Dinasti Han Tiongkok
Baca Juga: Kasim dan Misteri Yoghurt yang Hampir Mengakhiri Kekaisaran Tiongkok
Baca Juga: Zhang Qian, Diplomat Kekaisaran Tiongkok yang Jadi Pelopor Jalur Sutra
Baca Juga: Kisah Kaisar Tiongkok Yongle Membawa Kekaisaran ke Panggung Dunia
Ketika para petani melancarkan gerakan besar anti-asing pada tahun 1900, yang disebut Pemberontakan Boxer, mereka awalnya menentang keluarga penguasa Qing. Selain itu, petani yang memberontak juga menentang kekuatan Eropa dan Jepang.
Namun pada akhirnya, tentara Qing dan para petani Bersatu. Namun mereka tidak mampu mengalahkan kekuatan asing. Ini menandai awal dari akhir Dinasti Qing.
Kelemahan yang makin parah
Source | : | thought.co |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR