Pertarungan pertama dengan Xiongnu
Melansir dari China Fetching, Zhang Qian dan pasukannya menghadapi pasukan kavaleri Xiongnu. Namun mereka kalah dan ditawan. Seorang wanita lokal ditugaskan untuk merayu Zhang Qian agar ia mau menyerah pada misinya.
Di bawah pengawasan ketat Raja Xiongnu, Zhang Qian menikahi wanita ini. Sang penjelajah memiliki anak bersamanya, menguasai bahasa Xiongnu, dan mendapatkan beberapa informasi tentang rezim dan geografi terdekat.
Tapi dia tidak pernah melupakan misi dari kaisarnya. Sepuluh tahun kemudian, dia dan pemandu setianya Ganfu menemukan kesempatan dan melarikan diri dari wilayah Xiongnu.
Karena keputusan itu dibuat dengan terburu-buru, mereka tidak membawa cukup makanan dan air. Melintasi gurun, gunung, danau, dan zona berpenghuni lebih dari 2000 tahun yang lalu, mereka terus menghindari pasukan Xiongnu. Zhang Qian mengalami tantangan dan bahaya yang tak terhitung jumlahnya.
Akhirnya tiba di Yuezhi
Dengan bantuan dari Ganfu dan beberapa negara terdekat, Zhang Qian akhirnya tiba di tujuan awalnya, Yuezhi.
Setelah invasi Xiongnu, orang-orang Yuezhi bermigrasi jauh ke tempat baru yang subur dan produktif. Raja baru Yuezhi dan rakyatnya cukup puas dengan kehidupan di tempat baru. Keinginan untuk membalas dendam pun sudah sirna.
Untuk mengubah pikiran sang raja, Zhang Qian tinggal di sana selama lebih dari setahun. Namun ia tidak berhasil membujuk Yuezhi untuk membantu Kekaisaran Tiongkok. Melihat bahwa dia tidak dapat menyelesaikan misinya, dia meninggalkan Yuezhi.
“13 tahun setelah diutus, ia pun memutuskan untuk kembali ke Tiongkok,” tambah Xia.
Kali ini, Zhang Qian memutar jalan lain di sepanjang Cekungan Tarim selatan, mencoba menghindari Xiongnu. Namun, wilayah ini juga diduduki oleh Xiongnu dan Zhang Qian kembali ditawan oleh Xiongnu.
Setahun menjadi tawanan, Zhang Qian menemukan kesempatan untuk melarikan diri saat raja Xiongnu meninggal dunia.
Source | : | UNESCO,Britannica |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR