Nationalgeographic.co.id—Tampil cantik dan langsing menjadi kriteria kecantikan seorang harem di zaman Kekaisaran Tiongkok. Pasalnya, banyak keuntungan yang bisa dirasakan oleh harem jika menjadi kesayangan kaisar atau bahkan melahirkan seorang putra. Maka, mereka pun berlomba-lomba untuk menjaga atau menurunkan berat badan.
Catatan sejarah, legenda, dan buku medis menunjukkan berbagai metode penurunan berat badan yang aneh dan terkadang berbahaya. Ini digunakan untuk memperbaiki penampilan atau bahkan memenangkan hati kaisar.
Korset berkancing seratus dan alat pelangsing
Di era Dinasti Ming (1368 – 1644), sejenis pakaian dalam yang disebut kain berkancing seratus muncul di kalangan wanita kekaisaran. Itu digunakan untuk mengencangkan perut dan membatasi ruang perut secara fisik. “Tujuannya untuk mengurangi nafsu makan namun bisa menyebabkan kerusakan pada organ dalam,” tulis Yang Tingting di laman The World of Chinese.
Sebelumnya, wanita di Dinasti Song (960 – 1279) memiliki metode pelangsingan yang tidak terlalu berbahaya. Mereka membasahi handuk dengan air dingin dan menggosok tubuh mereka berulang kali. Konon cara ini dapat membantu membakar kalori dan merangsang metabolisme seseorang.
Kuas kasar, dibuat dari bulu kuda yang keras, populer di Dinasti Yuan (1206 – 1368). Orang-orang menggosoknya di tubuh mereka berulang kali sampai kulit mereka menjadi merah dan panas. Prinsipnya sama dengan kerokan atau guasha dalam pengobatan Tiongkok saat ini. Cara ini dipercaya konon memperlancar peredaran darah.
Pil diet dan makanan herbal
Pil untuk menurunkan berat badan menjadi tren sejak berabad-abad yang lalu. Legenda mengatakan bahwa Permaisuri Zhao Feiyan di Dinasti Han Barat (206 SM – 25 M) sangat ringan. Ia digambarkan menyerupai burung layang-layang terbang dan bisa menari di atas telapak tangan pria.
Kaisar Cheng dari Han meminta pengrajin membuat piring kristal khusus untuk Zhao menari. Ia juga membangun tempat berlindung untuk Zhao jika dia tertiup angin saat menari.
Untuk mempertahankan tubuh langsingnya, Zhao mengonsumsi kaktus untuk menekan nafsu makannya. Juga pil diet yang sebagian besar terbuat dari tumbuhan khusus. Pil itu dimasukkan ke dalam pusarnya dan dibiarkan meleleh ke dalam tubuhnya. Diduga, pil itu membuat kulit Zhao putih dan berat badannya rendah. Di sisi lain, ini juga menyebabkan dia menjadi tidak subur.
Terapi makanan untuk menurunkan berat badan juga populer di seluruh dinasti kuno. Pada Dinasti Zhou Barat, sup ikan mas digunakan untuk membantu menurunkan berat badan. Pada abad ke-14, buah haw (hawthorn berry) dan daun teratai termasuk dalam daftar makanan diet oleh Compendium of Materia Medica.
Buah haw membantu pencernaan dan daun teratai meningkatkan energi Yang, yang dapat membantu membakar kalori.
Source | : | The World of Chinese |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR