Mendengar kejatuhan dinastinya, Zhao Gou tidak memimpin pasukan untuk berperang melawan Jin. Sebagai satu-satunya pangeran yang selamat, ia mencoba menyelamatkan anggota keluarganya yang ditangkap, termasuk orang tua, istri hamil, dan anak-anaknya.
Di saat yang sama, pangeran cakap itu mengatur sumber daya Dinasti Song dan bertakhta di kota lain. Kemudian, dikejar oleh pasukan Jin, Zhao Gou memimpin pasukan Song dan terus melarikan diri ke selatan.
“Gaozong membangun kembali dinasti di selatan dengan wilayah yang sangat berkurang pada tahun 1127,” tulis Gloria Lotha di laman Britannica. Di tempat yang baru itu Zhao Gau bertakhta dengan nama Kaisar Gaozong.
Dalam sejarah Tiongkok, kerajaan baru Kaisar Gaozong dengan wilayah yang lebih kecil di selatan dinamai Dinasti Song Selatan.
Menikmati hidup dan melupakan penghinaan Jurchen Jin
Pada awal pemerintahannya, jenderal dan tentara yang setia ingin melawan dan membalas dendam pada Jin. Mereka bertekad untuk mendapatkan kembali wilayah Song yang hilang.
Bagi para jenderal, merupakan penghinaan besar mengetahui jika kaisar dan puluhan ribu orang diperbudak oleh musuh. Ditambah lagi, hampir dari setengah wilayah Song dikuasai oleh Jurchen Jin.
Kaisar Gaozong terpaksa memanggil kembali Jenderal Li Gang dan menunjuknya menjadi perdana menteri terkuat. Meski demikian, kaisar sebenarnya tidak menyukai ketegasan Li Gang untuk terus berjuang. Jadi Li Gang diusir beberapa bulan kemudian dan tidak pernah memiliki kesempatan untuk memimpin pasukan Song. Jenderal hebat itu tidak bisa mewujudkan mimpinya untuk membalaskan dendam negaranya lagi.
Kaisar Gaozong mungkin terbiasa dengan kehidupan yang nyaman dan mewah sehingga ia menunda untuk melakukan perlawanan. Padahal orang tua, istri, anak, dan saudara kandungnya semuanya menderita di rezim Jurchen Jin di utara.
Berjuang kembali dalam keputusasaan dan meraih kemenangan
Beberapa waktu kemudian, pasukan Jin berbaris ke selatan menuju kota tempat tinggal Kaisar Gaozong. Ia ketakutan dan segera melarikan diri ke tempat lain. Kaisar terus berlari ke berbagai kota untuk menghindari penangkapan, hingga akhirnya Gaozong menyadari bahwa ia harus melawan.
Untungnya, ada sejumlah besar jenderal, pejuang, dan sukarelawan sipil yang setia. Mereka tidak pernah berhenti berperang meskipun sang kaisar terus melarikan diri sepanjang waktu.
Source | : | Britannica,China Fetching |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR