Sang ayah, Kaisar Wu, pun dihasut jika putra mahkota Liu Ju mencoba menjatuhkannya dengan ilmu hitam. Liu Ju yang berada jauh dari kaisar itu tidak bisa membela diri.
Selain itu, banyak orang dari klan Permaisuri Wu Si dibunuh. Akhirnya Liu Ju memutuskan untuk melawan. Sayangnya, putra mahkota tidak memiliki hak untuk memimpin pasukan apapun di Dinasti Han.
Dalam keadaan itu, permaisuri menggunakan kekuatannya untuk membuka gudang senjata bagi Liu Ju. Namun dia dan Liu Ju hanya memiliki kurang dari seribu penjaga.
Akhirnya putra mahkota mempersenjatai puluhan ribu warga sipil yang tinggal di ibu kota untuk berperang. Ia menggunakan senjata gudang; para musuh dibunuh dan dibakar sampai mati. Namun ini bukanlah akhir.
Baca Juga: Raja Si Zhu dari Dinasti Xia, Penemu Baju Besi di Kekaisaran Tiongkok
Baca Juga: Chongzen, Kaisar Tiongkok Pilih Akhiri Nyawa Sendiri dengan Sadis
Baca Juga: Pemberontakan Serban Merah: Akhir Kekaisaran Tiongkok Era Dinasti Yuan
Ketika Kaisar Wu menyelidiki apa yang terjadi di ibu kota Chang'an, pelayan memberi tahu kaisar bahwa putra mahkota memberontak.
Kaisar sangat marah dan mengirim pasukan raksasa untuk mengepung kota Chang'an dan menyerang pasukan Liu Ju.
Di dalam kota, mereka yang tidak ingin Liu Ju naik takhta berusaha sekuat tenaga untuk membunuh putra mahkota dan ibunya. Akibatnya, pertempuran ini berubah menjadi tragedi besar yang berlangsung selama lima hari dan merenggut nyawa banyak orang.
Putra mahkota Liu Ju gagal dan melarikan diri dari Chang'an.
Permaisuri Wu Si bunuh diri
Source | : | Britannica,China Fetching |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR