Nationalgeographic.co.id—Tak salah memang jika kucing sering disebut sebagai makhluk paling random atau acak. Pada waktu tertentu, kucing mungkin terlihat sedang makan makanan keringnya atau yang disebut kibble dengan tenang, tapi tidak lama setelah itu, kucing mungkin telah berlarian secara acak di dalam rumah.
Perilaku tersebut dalam dunia hewan disebut zoomies atau FRAP (Frenetic Random Activity Periods), yaitu perilaku kucing ketika mulai berlarian ke sana kemari atau berkelintaran.
Periode tersebut biasanya berlangsung beberapa hingga beberapa menit, tapi bisa jadi lebih lama ketika kucing mulang mengacak-ngacak isi rumah.
Jadi, mengapa kucing berperilaku seperti itu, berkeliaran tanpa alasan yang jelas?
"Mereka hanya bersenang-senang," kata José Arce, presiden American Veterinary Medical Association.
Semburan energi ini, secara teknis disebut periode aktivitas acak frenetik, alami dan terlihat pada banyak spesies hewan peliharaan dan liar.
FRAP mungkin tampak acak, tetapi beberapa pemicu umum terjadi pada kucing. Ketika seorang pemilik membiarkan seekor kucing keluar dari kandangnya, anak kucing itu mungkin akan meloncat berkeliling untuk mengeluarkan energi yang terkumpul sepanjang hari.
Kucing hanya sedang kelebihan energi dan mereka butuh penyaluran. Karena itulah berlarian ke sana kemari dan mengacak-acak isi rumah.
Demikian pula, pemilik yang pulang setelah bekerja dapat memicu seekor kucing untuk berlarian dalam waktu singkat untuk berolahraga setelah tidur siang selama berjam-jam.
Waktu lain yang sering dilakukan FRAP adalah setelah mandi, mungkin untuk melepaskan energi gugup atau kegembiraan karena mandi, kata Arce kepada Live Science.
Anjing sebenarnya juga sering melakukan FRAP, biasanya ketika selesai mandi, mereka suka melakukan itu, jadi zoomies setelah mandi kemungkinan besar bukan untuk mengeringkan badan.
Source | : | Live Science,American Association Journal for Laboratory Animal Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR