Nationalgeographic.co.id—Guo Ziyi (697—781) adalah seorang marsekal atau jenderal heroik Dinasti Tang. Dia menyelamatkan dari perang dan invasi pemberontak yang merusak, politikus brilian, dan orang yang baik hati yang dihormati oleh semua orang, termasuk empat kaisar yang pernah dia layani.
Dengan bakat dan kebijaksanaan militernya yang luar biasa, Guo Ziyi melindungi negaranya dan mengembangkan klannya. Ketika dia masih muda, Guo Ziyi memenangkan tempat pertama dalam Ujian Seni Bela Diri Kekaisaran, yang didirikan oleh Permaisuri Wu Zetian.
Kemudian, dia diberi beberapa posisi di ketentaraan dan dipromosikan beberapa kali berdasarkan bakatnya. Ketika Guo Ziyi berada di rumah berkabung untuk ibunya, Pemberontakan An-Shi meledak.
An-Shi adalah dua jenderal yang ditempatkan di perbatasan Kekaisaran Tang yang memimpin pasukan independen yang terdiri dari lebih dari 200.000 prajurit profesional yang terlatih.
Di sisi lain, sebagian besar orang Tang telah hidup damai selama beberapa generasi dan tidak percaya perang brutal akan segera terjadi.
Banyak kota di Tang yang diserang tentara pemberontak pada putaran pertama jatuh ke dalam kendali tentara pemberontak karena gubernur mereka menyerah atau melarikan diri.
Dalam keadaan seperti itu, Guo Ziyi dipanggil kembali untuk melawan pemberontakan. Dia memimpin tentara Tang, bertempur dalam perang sengit yang tak terhitung jumlahnya, dan merebut kembali kota-kota yang hilang satu per satu.
Sementara itu, banyak gubernur, jenderal, dan sejumlah besar warga sipil lainnya yang setia bertempur dengan gagah berani dan memberikan kontribusi signifikan untuk membantu, seperti Zhang Xun dan Yan Zhenqing.
Belakangan, Guo Ziyi dipromosikan menjadi komandan utama pasukan utama Kerajaan Tang karena prestasinya yang luar biasa.
Setelah delapan tahun pertempuran sengit, Pemberontakan An-Shi (755-763), yang merenggut sekitar 35 juta jiwa, akhirnya dapat dikalahkan. Menurut kaisar, Guo Ziyi memulihkan dan menyelamatkan seluruh kerajaan.
Fitnah, Demosi dan Reputasi
Tapi dengan kekuatan dan reputasi Guo Ziyi yang meningkat, kasim yang paling kuat menjadi sangat cemburu. Dia memfitnah Guo Ziyi di depan kaisar dan menyingkirkannya dari kekuasaan.
Source | : | China Fetching |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR