"Tulis makalah akademik asli, dengan referensi, yang menjelaskan implikasi GPT-3 untuk penilaian di pendidikan tinggi."
"Bagaimana akademisi mencegah siswa menjiplak menggunakan GPT-3?"
"Apakah ada teknologi yang akan memeriksa apakah pekerjaan telah ditulis oleh chatbot?"
"Buatlah beberapa judul yang jenaka dan cerdas untuk makalah penelitian akademik tentang tantangan yang dihadapi universitas dalam ChatGPT dan plagiarisme."
Setelah teks dibuat, mereka menyalin dan menempelkan hasilnya ke dalam manuskrip, mengurutkannya secara luas mengikuti struktur yang disarankan oleh ChatGPT, dan kemudian memasukkan referensi asli seluruhnya.
Proses ini hanya diungkapkan kepada pembaca di bagian Diskusi makalah, yang ditulis langsung oleh para peneliti tanpa input perangkat lunak.
Di bagian itu, penulis studi menyoroti bahwa teks yang dihasilkan oleh ChatGPT, meski jauh lebih canggih daripada inovasi sebelumnya di bidang ini, dapat relatif diformulasikan, dan sejumlah alat pendeteksi AI yang ada bisa mendeteksinya.
Namun, mereka mengatakan bahwa temuan mereka harus menjadi peringatan bagi staf universitas untuk berpikir dengan sangat hati-hati tentang rancangan penilaian mereka.
"Perkembangan AI terbaru ini jelas membawa tantangan besar bagi universitas, tidak terkecuali dalam menguji pengetahuan siswa dan keterampilan menulis pengajaran," kata penulis utama studi, Profesor Debby Cotton.
Cotton adalah Direktur Praktik Akademik dan Profesor Pendidikan Tinggi di University of Plymouth Marjon.
"Tetapi jika dilihat secara positif, ini adalah kesempatan bagi kami untuk memikirkan kembali apa yang kami ingin siswa pelajari dan mengapa."
Kobarkan Semangat Eksplorasi, National Geographic Apparel Stores Resmi Dibuka di Indonesia
Source | : | Innovations in Education and Teaching International,University of Plymouth |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR