Shah Jahan lahir sebagai Pangeran Khurram pada tanggal 5 Januari 1592 di kota Lahore (yang sekarang terletak di Pakistan).
Ayahnya adalah Jahangir, kaisar Mughal keempat dan ibunya adalah seorang putri Hindu Rajput bernama Taj Bibi Bilqis Makani.
Shah Jahan adalah kesayangan kakeknya, kaisar Akbar, yang secara pribadi bertanggung jawab atas pendidikan sang pangeran muda. Setelah kematian Akbar, perjuangan sengit untuk suksesi terjadi di antara putra-putra mendiang kaisar, dan Jahangir muncul sebagai pemenang.
Tak lama setelah naik takhta, Jahangir menghadapi pemberontakan dari putra sulungnya, Pangeran Khusrau. Setelah pemberontakan tersebut ditumpas, sang pangeran dibutakan dan dipenjara di benteng Agra.
Meskipun Shah Jahan juga merupakan salah satu anak kesayangan ayahnya, hubungan dekat antara ayah dan anak ini hancur selama tahun-tahun terakhir Jahangir.
Hal ini disebabkan oleh intrik-intrik istana yang dilakukan oleh Nur Jahan, istri Jahangir dari Afganistan, yang menginginkan menantunya, Pangeran Shahryar (yang merupakan putra bungsu Jahangir) untuk menjadi penerus takhta Mughal.
Khawatir bahwa ia akan dipinggirkan, Shah Jahan mengajukan tawaran untuk mendapatkan kekuasaan pada tahun 1622 dengan memberontak melawan ayahnya.
Jahangir membutuhkan waktu empat tahun untuk mengalahkan putranya, dan Shah Jahan akhirnya menyerah tanpa syarat pada tahun 1626. Untungnya bagi Shah Jahan, ia tidak dibutakan dan dipenjara seperti saudaranya, Pangeran Khusrau.
Lebih jauh lagi, Jahangir meninggal setahun kemudian, memungkinkan Shah Jahan untuk menggantikan ayahnya secara sah.
Persaingan Takhta
Namun, seperti ayahnya, Shah Jahan dihadapkan dengan para penuntut takhta yang saling bersaing.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR