Salah satu korban pertama Shah Jahan adalah saudara tirinya, Pangeran Khusrau, yang dieksekusi pada tahun 1622, bahkan sebelum perjuangan untuk suksesi dimulai.
Pangeran Shahryar, yang didukung oleh Nur Jahan, dengan cepat merebut takhta Mughal. Asaf Khan, ayah dari Mumtaz Mahal, dan saudara laki-laki dari Nur Jahan, menginginkan Shah Jahan untuk menjadi kaisar.
Baca Juga: Taj Mahal, Makam Sekaligus Monumen Pembuktian Cinta yang Melegenda
Baca Juga: Kala Kekaisaran Mughal dari India Menguasai Ekonomi Dunia Abad 17
Baca Juga: Peran Wanita di Harem dan Istana Kesultanan Mughal yang Jarang Disorot
Oleh karena itu, ia menggulingkan Pangeran Shahryar dan menempatkan putra sulung Pangeran Khusrau, Dawar, sebagai boneka di atas takhta Mughal, agar takhta tersebut dijaga oleh Shah Jahan.
Sebagai tanggapan, ketika Shah Jahan menjadi kaisar Mughal pada tahun 1628, ia memerintahkan para saingannya, termasuk Dawar dan Pangeran Shahryar, untuk dieksekusi.
Operasi Militer
Shah Jahan adalah seorang pemimpin militer yang sangat cakap. Setelah naik takhta Mughal, ia mulai memperluas kekaisarannya ke segala arah.
Pada dekade pertama pemerintahannya, Shah Jahan menaklukkan kerajaan-kerajaan Rajput di Baglana dan Bundelkhand di bagian barat, kerajaan-kerajaan Bijapur dan Golconda di bagian selatan di Dataran Tinggi Deccan, serta kerajaan-kerajaan kecil di Kashmir dan Himalaya.
Setelah keberhasilan ini, Shah Jahan memutuskan untuk meluncurkan operasi militer melawan Uzbek di Balkh, Asia Tengah, serta Safawi Persia. Namun, kedua operasi ini berakhir dengan kegagalan.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR