Para seniman Bizantium mengadaptasi teknik kuno untuk mencipta inovasi baru. "Memang, arsitek, pengrajin, dan insinyur Bizantium membawa arsitektur kuno Yunani-Romawi ke Abad Pertengahan," terus Gale.
Simbol abadi dari gaya arsitektur Bizantium dapat ditemukan dalam arsitektur Hagia Sophia. Katedral kolosal yang dibangun oleh kaisar Bizantium Justinian I, telah mendominasi lanskap kota Konstantinopel sejak selesai dibangun pada tahun 360 M.
Setelah mengakarnya manifestasi kekayaan arsitektural Bizantium, beberapa negara ortodoks di Eropa Timur dan Balkan yang mempertahankan gaya arsitektur Bizantium, seringkali menambahkan interpretasi mereka sendiri.
Gaya arsitektur Bizantium tetap populer di Bulgaria, Rusia, Ukraina, Makedonia Utara, Serbia, Rumania, dan Belarusia. Banyak dari wilayah ini telah beralih ke Ortodoksi melalui kontak dengan Bizantium, dan gereja mereka mencerminkan gaya aslinya.
Di Bulgaria abad pertengahan, sekolah arsitektur Preslav dan Tarnovo dipengaruhi oleh gaya Bizantium. Demikian pula, sekolah arsitektur Raška, Vardar, dan Morava memastikan bahwa gaya Bizantium bertahan di Serbia abad pertengahan.
Penggunaan kubah, kolom, dan batu bata tertentu menggemakan gaya arsitektur asli Bizantium. Gaya ini bertahan dan disesuaikan dengan periode modern. Katedral Alexander Nevsky di Sofia, Bulgaria adalah contoh bagaimana gaya Bizantium bertahan di Balkan abad pertengahan dan kemudian bergabung dengan Kebangkitan Bizantium pada abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Setelah penaklukan mereka atas Konstantinopel (Istanbul sekarang), Ottoman ingin meninggalkan legacy mereka sendiri di kota tersebut. Antara 1609 dan 1616, pada masa pemerintahan Sultan Ahmed I, Ottoman akhirnya membangun Masjid Biru.
Masjid Biru mengambil inspirasi arsitekturnya dari tetangganya, Hagia Sophia, yang juga telah diubah oleh Ottoman menjadi masjid untuk peribadatan jemaah muslim di Ottoman setelah merebut kota.
Sedefkâr Mehmed Ağa adalah arsitek yang bertanggung jawab atas pembangunan Masjid Biru. Mehmed Aga terinspirasi oleh karya masternya Mimar Sinan dan kombinasi arsitektur Islam dan Bizantium.
Baca Juga: Mimar Sinan, Arsitek Legendaris Ottoman yang Merestorasi Hagia Sophia
Baca Juga: Dari Sebuah Tabir Mimpi, Hagia Sophia yang Menawan Mulai Berdiri
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR