Nationalgeographic.co.id—Sejarah Siprus sangat berwarna dan dibentuk oleh beragam budaya kuno serta peradaban modern. Mengunjungi Siprus barangkali akan menjadi perjalanan yang mengasyikan bagi para pencinta sejarah.
Saat menginjakan kaki di tanah Siprus, salah satu hal yang tak boleh terlewatkan adalah Hala Sultan Tekke. Kompleks masjid menakjubkan ini terletak di tepi Danau Garam Laenaca yang indah.
Tak hanya menarik dari segi arsitektur, Hala Sultan Tekke memiliki sejarah yang sangat panjang. Masjid ini telah bertahan selama berabad-abad dengan berbagai gejolak, inilah yang membuatnya semakin menarik!
Asal Usul Awal Hala Sultan Tekke
Hala Sultan Tekke merupakan sebuah masjid sekaligus kompleks tekke.Dalam agama Islam, tekke merupakan tempat pengabdian dan peribadatan khusus bagi para darwi dari ordo sufi tertentu.
Dalam istilah yang lebih sederhana, Hala Sultan Tekke ialah biara yang diperuntukan bagi cendekiawan muslim, imam, dan orang-orang religius lainnya. Dengan demikian, kompleks ini menjadi tempat pengajaran dan pendidikan agama yang hebat.
Selain fakta di atas, banyak orang mengenal tempat ini sebagai masjid Umm Haram. Lantas, siapakah sejatinya Umm Haram?
Umm Haram binti Milhan merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad. Lebih rinci, ia adalah seorang bibi dari Nabi Muhammad. Hal ini membuatnya menjadi sosok bersejarah yang sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia.
Pada tahun 649 Masehi, tentara Arab menyerbu wilayah luas Laut Mediterania. Upaya tersebut dimaksudkan untuk memperluas kekaisaran mereka yang terus berkembang.
Selama operasi ini, gubernur Arab yang terkenal di Suriah, Mu'awiyah bin Abī Sufyān, meluncurkan operasi angkatan laut pertama melawan Bizantium di Siprus.
Gubernur Suriah mengirim Umm Haram untuk menemani suaminya, Ubada bin al-Samit (kepala suku yang cakap dari konfederasi suku Ansar dan komandan militer yang sangat penting dalam Perang Arab-Bizantium) ke Siprus.
Sesampainya di sana, mereka menetap di pulau itu dan bekerja untuk ekspansi budaya kekaisaran Arab. Kerasan, wanita yang berpengaruh ini sangat ingin menetap di Siprus.
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR