Apapun itu, nilai historisnya tidak diragukan lagi, terutama bagi mereka yang menjelajahi sejarah Perang Arab-Bizantium, dan sejarah Islam secara umum.
Mengungkap Lapisan Sejarah yang Lebih Dalam dari Situs Ini
Namun, banyak yang salah mengira bahwa area di sekitar Hela Sultan tidak dikenal dalam sejarah sebelum kematian Umm Haram.
Penelitian arkeologi di daerah sekitar masjid Siprus telah memberikan beberapa informasi menarik. Sekitar beberapa ratus meter ke arah barat, sebuah pemukiman dari Zaman Perunggu akhir berdiri.
Tempat ini dikenal sebagai Dromolaxia-Vyzakia dan berasal dari milenium kedua sebelum masehi. Penggalian yang dilakukan oleh British Museum antara tahun 1897 dan 1898, yang dipimpin oleh Henry Beauchamp Walters dan John Winter Crowfoot.
Upaya mereka berhasil mengungkap sisa-sisa sejumlah makam yang berasal dari Zaman Perunggu Akhir (antara tahun 1650 dan 1100 SM). Makam-makam ini dipenuhi dengan barang-barang pemakaman yang kaya.
Tentu saja, meskipun daerah itu berkembang pesat selama Zaman Perunggu, pada saat kematian Umm Haram, sisa-sisa ini tidak terlihat.
Dalam survei arkeologi yang lebih modern, para ahli telah menemukan peninggalan dari periode Klasik dan Helenistik yang berada di bawah wisma wanita dan pria di kompleks tersebut.
Peninggalan-peninggalan ini diduga berasal dari periode Sipro-Geometris, sekitar tahun 1050 hingga 750 SM, ketika imigran Fenisia dan Yunani mulai berdatangan ke Siprus dalam jumlah besar.
Hal ini menunjukan, bahwa di lokasi masjid dibangun, sebelumnya telah ada sisa-sisa bangunan dari zaman yang sangat kuno.
Masjid itu sendiri dibangun berabad-abad setelah kematian Umm Haram, ketika Siprus berada di bawah pemerintahan Kekaisaran Ottoman. Tempat peristirahatan Ummu Haram ditemukan pada sekitar tahun 1700-an oleh seorang darwis Ottoman bernama Syekh Hassan.
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR