Nationalgeographic.co.id—Jauhar adalah tradisi bakar diri massal dalam agama hindu di India. Ini dilakukan oleh wanita Rajput yang ingin menghindari jatuh ke tangan musuh. Alih-alih mengonsumsi racun, mereka lebih suka membakar api, karena api melambangkan kesucian.
Dikatakan bahwa praktik tersebut dilakukan hanya selama perang antara pria Rajput dan penjajah Muslim, saat menghadapi kekalahan. Para wanita melakukan ini untuk menghindari perbudakan dan pemerkosaan oleh penjajah. Singkatnya, mereka melakukan jauhar untuk menjaga kehormatan dan garis keturunan kerajaan mereka.
Pada malam hari, mereka akan mengenakan pakaian pengantin, dan berjalan ke tumpukan kayu. Mereka akan membaca teks Veda sebelum melompat ke dalam api. Bahkan ada yang menyanyikan lagu-lagu religi saat melakukan jauhar, menahan rasa sakit dari kobaran api. Itu akan dilakukan secara massal, dengan semua wanita Rajput melompat ke dalam api bersama.
Sedihnya, nasib warga sipil dalam perang seringkali keras, bahkan mungkin lebih parah di masa lalu. Laki-laki selalu akan dibunuh, dan anak-anak sering dijual sebagai budak.
Adapun para wanita, mereka mungkin diperkosa dan kemudian dibunuh, atau terkadang diambil sebagai hadiah oleh para pemenang. Salah satu praktik dikembangkan oleh Rajput India untuk mencegah nasib seperti itu menimpa ratu dan wanita bangsawan mereka. Untuk itu lah, ritus Jauhar hadir.
Dilansir Ancient Origins, meskipun Jauhar hampir mirip dengan praktik Sati di India yang lebih terkenal dalam sejarah (pembakaran diri para janda di atas tumpukan kayu pemakaman almarhum suaminya), ada beberapa perbedaan penting di antara keduanya.
Yang pertama, Jauhar hanya dilakukan pada saat perang, tidak hanya melibatkan wanita tetapi juga anak-anak, dan dilakukan ketika suami istri masih hidup.
Kedua, Jauhar akan dilakukan ketika Rajput tidak melihat harapan untuk menang atas musuh mereka.
Selama Jauhar, yang berlangsung pada malam hari, para pendeta Brahmana akan melantunkan mantra Weda. Semantara itu wanita Rajput, yang mengenakan gaun pengantin, akan bunuh diri bersama anak-anak mereka melalui bakar diri.
Pada pagi hari setelah Jauhar, laki-laki akan melaksanakan Saka. Setelah mandi, para laki-laki mengenakan pakaian kunyit, mengoleskan abu istri dan anak mereka di dahi mereka, dan meletakkan daun tulsi di mulut mereka. Kemudian, mereka akan berjuang untuk memusnahkan musuh mereka atau dimusnahkan oleh mereka.
Dikatakan Jauhar dan Saka tidak pernah dilakukan ketika Rajput berperang dengan umat Hindu lainnya, seperti Marathas, karena yang kalah dapat berharap diperlakukan dengan bermartabat.
Rajput menuntut perdamaian, dan Mughal menyetujui persyaratan mereka. Namun, ketika Rajput, istri dan anak-anak mereka datang untuk menyerah, mereka dibantai oleh Mughal. Pengkhianatan dan penipuan ini mungkin menjadi alasan Jauhar dan Saka didirikan oleh Rajput.
Source | : | Ancient Origins,BBC |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR