Tapi, belakangan polihidroksialkanoat juga dianggap tidak ideal. Alasan mengapa PHA tidak dianggap sebagai alternatif ramah lingkungan yang berkelanjutan dari plastik tradisional adalah karena kristal PHA rapuh, jadi tidak tahan lama dan nyaman seperti plastik konvensional.
Materi polimer yang digunakan untuk plastik biodegradable saat ini juga tidak dapat dengan mudah dilelehkan dan didaur ulang, membuatnya mahal untuk diproduksi.
"Namun, PHA semikristalin saat ini menghadapi tiga tantangan lama untuk penerapan dan penerapan komersial yang luas: kurangnya kemampuan proses peleburan, kerapuhan mekanis, dan kemampuan daur ulang yang tidak terealisasi, yang terakhir sangat penting untuk mencapai ekonomi plastik sirkular," tulis peneliti.
Rancang ulang polimer
Ahli kimia polimer Colorado State University yang dipimpin oleh Eugene Chen, Profesor Kehormatan Universitas di Departemen Kimia, telah menciptakan platform PHA sintetik yang mengatasi setiap masalah ini.
Penelitian mereka dapat membuka jalan bagi masa depan di mana PHA dapat lepas landas di pasar sebagai benar-benar plastik yang berkelanjutan.
Pekerjaan mereka ini didukung oleh Konsorsium BOTTLE Departemen Energi. Bottle adalah konsorsium multi-organisasi Departemen Energi Amerika Serikat yang berfokus pada pengembangan strategi daur ulang bahan kimia baru untuk plastik saat ini dan mendesain ulang plastik masa depan agar dapat didaur ulang sesuai desain.
Chen dan rekannya sekarang melaporkan kelas baru PHA yang telah didesain ulang, yang mudah diakses melalui katalisis kimia.
Temuan mereka tersebut telah diterbitkan secara daring di jurnal Science belum lama ini. Makalah tersebut dipublikasikan dengan judul "hemically circular, mechanically tough, and melt-processable polyhydroxyalkanoates."
Para peneliti telah mencari strategi untuk mengatasi ketidakstabilan termal intrinsik PHA konvensional, kurangnya ketahanan panas juga membuat sulit untuk melelehkannya menjadi produk akhir.
Ahli kimia Colorado State University membuat perubahan mendasar pada struktur bahan dasar plastik ini, mengganti atom hidrogen reaktif yang bertanggung jawab atas degradasi termal dengan gugus metil yang lebih kuat.
Baca Juga: Beach Clean Up, Langkah Awal Meningkatkan Kepedulian Sampah di Laut
Source | : | Science,Colorado State University |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR