"Mereka pikir saya benar-benar gila. Lalu mereka berpikir, yah, dia memberi kita sarang lebah gratis, jadi terserah. Sekarang orang mengantri untuk melakukannya," sambungnya.
Selain menemukan cara ini, King juga belajar bahwa sarang lebah berayun membuat lebah keluar dari sarang. Hal ini membuat gajah lebih takut lagi.
Salah satu satwa tercerdas di Bumi
Gajah merupakan hewan yang sangat pintar, saat tidak di sengat lebah maka mereka akan menyadari bahwa dengung yang didengar bukanlah ancaman nyata, kata King. Ini ditemukan saat para peneliti memainkan rekaman suara dengungan lebah saja, tanpa benar-benar ada sengatan.
Meski begitu, King juga menyadari bahwa rasa takut pada lebah ini tak akan cukup untuk mengusir gajah. Apalagi jika ladang dipenuhi dengan hasil panen.
Pandangan serupa juga diungkapkan oleh Steeve Ngama, kandidat doktoral di Universitas de Liege, Belgia. Ngama berpendapat bahwa sarang lebah adalah ide yang bagus tapi bagaimanapun gajah akan bisa mengakalinya dan mencari solusi.
"Jika gajah memiliki taruhan, misalnya dengan mengakses buah berlimpah atau hasil panen, mereka akan menghabiskan waktu untuk belajar mengatasi metode ini," ungkapnya. "Pembelajaran mereka sebagaian besar akan berhasil, apalagi saat hasilnya setara dengan risiko yang dihadapi."
kemudian menjadikan ini sebuah cara untuk mengatasi konflik manusia dan gajah. Para peneliti menyarankan para petani untuk membuat jalur pagar dengan merangkai sarang lebah setiap 20 meter.
Hasilnya, 80 persen gajah tidak mendekati lahan pertanian. Ini tentu saja membantu manusia untuk menghindari konflik dengan gajah.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR