Nationalgeographic.co.id—Para ahli yakin bahwa cabai berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Sejak 15 juta tahun lalu, cabai telah berevolusi dari sana, menjadi rempah-rempah penyedap makanan, kemudian digilai dunia setelah tersebar luas.
Akan tetapi, dua temuan fosil yang terawetkan pada batu di yang ditemukan oleh para peneliti University of Colorado Boulder, AS, menunjukkan bahwa mungkin cabai sudah ada jauh sebelumnya.
Bahkan, temuan ini memperluas pemahaman bahwa cabai sudah ada di Amerika Utara, jauh sebelum yang diduga sebelumnya.
"Awalnya saya pikir 'Tidak mungkin! Ini tidak mungkin benar,'" kata Rocío Deanna, salah satu peneliti pascadoktoral di bidang ekologi dan biologi evolusi University of Colorado Boulder, dikutip dari rilis. "Tetapi [fosil] itu sangat menyerupai cabai."
Fosil itu ditemukan di Formasi Green River, sebuah situs geologis di Colorado bagian barat laut dan Wyoming barat daya. Deanna menemukan cabai yang termasuk keluarga tomat (Solanaceae) itu pada 2021.
Ciri-cirinya seperti paku kecil di ujung fosil, dengan fitur batang berbuah. Koleksi batuan berisi fosil itu dikumpulkan dengan lainnya di CU Boulder Museum of Natural History.
Fosil koleksi CU Boulder dari Formasi Green River ini dikumpulkan ahli paleontologi pada 1990-an. Hanya sedikit ahli botani yang mempelajari famili Solanaceae, sehingga identitas persis fosil ini belum terkuak selama bertahun-tahun.
Namun, ketika Deanna menemukan fosil cabai ini, banyak ahli yang melakukan pencarian spesimen fosil keluarga tomat.
“Banyak penemuan terjadi beberapa dekade setelah spesimen dikumpulkan,” kata Stacey Smith, penulis senior makalah di bidang biologi evolusi CU Boulder. “Siapa yang tahu berapa banyak spesies fosil baru lainnya yang ada di salah satu museum ini? Mereka hanya menunggu mata yang tepat untuk melihat mereka.”
Selain dua fosil ini, Deanna bersama Abel Campos, mahasiswa sarjana jurusan Ecology and Evolutionary Biology, University of Colorado Boulder menemukan satu fosil lagi dari suku cabai di Denver Museum of Nature and Science.
Ketiga fosil cabai itu pun diteliti oleh mereka, dan hasilnya dipublikasikan di jurnal New Phytologist, 23 Maret 2023.
Fosil cabai ini berasal dari Zaman Eosen (34―56 juta tahun silam). Periodisasi ini cocok dengan fosil keluarga cabai serupa yang pernah ditemukan di Formasi Esmeraldas di Kolombia, Amerika Selatan.
Source | : | CU Boulder Today |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR