Sadar akan kekuatan dan prestise global Inggris yang tumbuh, Lin Zexu berharap untuk menghindari konflik terbuka.
Lin Zexu Menulis kepada Ratu Victoria
Menulis kepada Ratu Victoria pada tahun 1839, Lin berupaya untuk mempermalukan penguasa Inggris. Tentu saja, tujuannya agar Inggris menghentikan penanaman, produksi, dan penjualan opium.
“Saya telah mendengar bahwa merokok opium dilarang keras oleh kerajaan Anda. Mengapa Anda membiarkan hal itu merugikan kekaisaran lain? Misalkan ada orang luar membawa opium ke Inggris. Lalu ia merayu orang-orang Anda untuk membeli dan menghisapnya; tentu penguasamu yang terhormat akan sangat membencinya dan marah. Secara alami, Anda tidak ingin memberikan kepada orang lain apa yang Anda sendiri tidak inginkan.”
Tidak ada catatan kedaulatan Inggris menanggapi surat Komisaris Lin.
Strategi Lin Zexu Melawan Inggris
Lin Zexu berupaya membersihkan Kanton dari opium. Pada tahun 1839, ia memerintahkan semua orang asing di kota itu untuk menyerahkan simpanan opium mereka dalam waktu 3 hari. Selain itu, orang asing harus menandatangani surat perjanjian bahwa mereka tidak akan pernah lagi memperdagangkan opium.
Melanggar berarti hukuman mati sudah menanti. Namun Lin juga “mempermanis” ultimatumnya. Ia menawarkan hadiah berupa 2,5 teh untuk setiap peti opium yang diserahkan oleh pedagang asing.
Ketika orang asing mengabaikan tenggat waktu yang diberikan, Lin mengancam akan mengeksekusi dua pedagang opium. Sebagai tanggapan, Inggris dengan enggan menyerahkan lebih dari 1.000 peti (sekitar 75 ton) opium. “Itu hanya sekitar dua persen atau lebih dari semua opium yang saat ini disimpan di gudang Kanton,” ujar Baum.
Penghancuran Opium Inggris
Tidak puas dengan tanggapan Inggris, Lin Zexu meningkatkan tekanan. Dia memblokade sebuah perusahaan perdagangan utama Inggris. Termasuk mengurung 350 penghuni asingnya di kompleks pabrik.
Setelah 6 minggu, pengepungan berakhir. Itu karena pedagang Inggris setuju untuk menyerahkan 20.000 peti opium tambahan, dengan berat sekitar 1.300 ton. Saat itu, nilainya lebih dari dua setengah juta pound.
Source | : | Wondrium Daily |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR