Seremonial penghancuran opium Inggris oleh Komisaris Lin dilakukan di hadapan beberapa pejabat tinggi istana Tiongkok dan pejabat asing.
Opium pertama kali dibuang ke dalam tiga parit terbuka besar. Masing-masing dilapisi dengan garam dan kapur dalam jumlah besar, yang kemudian ditutup dengan air setinggi 60 cm. Campuran tersebut kemudian diaduk secara menyeluruh dan bubur yang dihasilkan dibuang ke sungai terdekat. Sungai akan membawa bubur opium itu ke laut.
Baca Juga: Benarkah Teh Jadi Penyebab Perang Candu antara Tiongkok dan Inggris?
Baca Juga: Mengulik Bagaimana Masyarakat di Dunia Kuno Memanfaatkan Ganja
Baca Juga: Opium Hingga Empedu Babi Hutan Digunakan Sebagai Anestesi Zaman Dulu
Baca Juga: Seberapa Kaya Kekaisaran Tiongkok hingga Membuat Eropa 'Kesal'?
Proses diulangi beberapa kali. Dibutuhkan 500 pekerja selama 22 hari untuk menyelesaikan penghancuran opium Inggris.
Reaksi Inggris terhadap Kebijakan Lin Zexu
Komisaris Lin Zexu merayakan kemenangannya atas para raja opium. Di saat yang sama, para pedagang Inggris merencanakan tindakan balas dendam.
Mereka mengirimkan petisi untuk mendesak pemerintah Inggris menuntut kompensasi penuh atas opium yang disita. Di London dan Manchester, demonstrasi bermunculan. Mereka menuntut tindakan tegas pemerintah untuk menegakkan hak perdagangan para pedagang Inggris di luar negeri. Itu dilakukan untuk membalas dengan tegas penghinaan mendalam orang Tionghoa terhadap harga diri Inggris.
Ironisnya, orang Inggris memperjuangkan hak untuk berdagang barang ilegal secara bebas di luar negeri. Padahal, penanaman, penjualan, dan penggunaan opium di Inggris dapat diganjar hukuman mati.
Pemberantasan perdagangan dan penggunaan opium yang dilakukan oleh Kaisar Daoguang dan Komisaris Lin Zexu tidak berhasil. Tidak lama, Perang Candu pun pecah dan berefek pada beberapa perjanjian yang tidak menguntungkan bagi Kekaisaran Tiongkok.
Source | : | Wondrium Daily |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR