Nationalgeographic.co.id―Bagi pencinta kucing, mungkin tak asing lagi dengan perilaku kucing yang mendengkur. Kucing biasanya mendengkur karena mereka senang, seperti misalnya sedang berada di dekat pemiliknya atau orang yang dia sukai.
Tapi sebenarnya kucing juga mendengkur karena banyak alasan lain, termasuk menarik perhatian dan bahkan saat pemiliknya stres, kucing juga akan mendengkur.
Perlu diketahui juga, dengkuran, getaran lembut yang dibuat kucing rumahan saat mereka bernapas, menghirup udara masuk dan keluar, juga dilakukan oleh kucing besar lainnya. Seperti puma, cheetah, dan beberapa kucing besar lainnya dalam dunia kucing.
Begitu juga jaguar, singa, harimau bahkan hingga lynx. Semua kucing besar lainnya melakukan itu. Tapi mengapa sebenarnya kucing mendengkur?
"Ini adalah salah satu perilaku yang sebagian besar kami pahami, tetapi tidak sepenuhnya," kata Mikel Delgado, konsultan perilaku kucing bersertifikat di Feline Minds, kepada Live Science.
"Mendengkur kemungkinan (bersifat) refleksif, seperti bernapas." Itu artinya kucing melakukannya dengan tidak sengaja, dan itu terjadi begitu saja.
Gemuruh dengkuran kucing yang nyaman adalah salah satu kesenangan kecil dalam hidup bagi pemilik kucing.
Tetapi apakah itu juga berlaku untuk kucing? Ya, umumnya kucing mendengkur saat sedang merasa senang. Entah duduk di pangkuan atau berbaring di bawah sinar matahari, kucing yang mendengkur biasanya adalah kucing yang bahagia.
"Sembilan puluh persen dari waktu (yang dihabiskan untuk mendengkur), dengkuran itu positif," kata Delgado. "Artinya kucing Anda mengalami kesenangan. Senang, puas, dan merasa aman."
Alasan lain kucing mendengkur
Tetapi penelitian menunjukkan bahwa kucing juga mendengkur karena alasan lain. Salah satunya terkait dengan kelangsungan hidup.
Anak kucing yang terlahir buta dan tuli, mereka mulai mendengkur beberapa hari setelah lahir. Di alam liar, mendengkur aman karena tenang, jadi kecil kemungkinan predator akan mendengar anak kucing mendengkur.
Source | : | Live Science,Current Biology,The Journal of the Acoustical Society of America |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR