Nationalgeographic.co.id – Ada banyak kerahasiaan di dunia ini. Bahkan hampir semua dokumen tertulis mengenai sejarah kultus misteri kuno hilang. Yang tersisa hanyalah potongan-potongan informasi di mana peradaban kuno telah dibangun kembali.
Di Yunani kuno, orang secara diharapkan menyembah kaisar. Tapi itu tidak terjadi dengan sejarah kultus misteri kuno. Mereka menawarkan persekutuan dan pengalaman mistik yang bersifat pribadi bagi setiap orang.
Bahkan membuat orang memiliki kontak langsung dengan ilahi. Penebusan, keselamatan, dan keabadian adalah apa yang dicari oleh kultus misteri.
Orang Yunani menemukan bahwa kultus misteri berakar di Mesir dan berasal dari sana. Namun, catatan sejarah ini belum sepenuhnya diyakini benar meskipun mungkin ada benarnya.
Peneliti modern telah mengaitkan kultus misteri dengan persaudaraan jahat yang diperkenalkan dan diperluas oleh Raja Babilonia Nimrod atau bahkan agama proto Indo-Eropa. Tapi belum ada yang bisa membuktikan asal-usul mereka dengan bukti apa pun.
Sesuai dengan William Cooper, mendiang ahli teori konspirasi Amerika, sejarah kultus misteri berasal dari masyarakat rahasia primitif bernama masyarakat Naga atau Persaudaraan ular. Tapi sekali lagi, tidak ada yang membuktikan itu.
Apa yang Umum di Berbagai Sekte Misteri?
Kultus misteri ini memiliki beberapa ciri umum. Masing-masing dari mereka memiliki hubungan dengan pergerakan musiman seperti bintang dan planet dan perkembangan seperti ekuinoks dan titik balik matahari.
Mereka semua mempraktekkan upacara inisiasi, yang sering kali sulit dan lama. Inisiasi di sini berarti menerima, dan upacara berarti membawa seseorang ke dalam komunitas terpilih.
Selanjutnya, semua komunitas mengambil sumpah kerahasiaan yang mengikat mereka bersama dan melindungi mereka.
Ikatan antar komunitas ini diperkuat dengan ritual kelompok individu, makan, menari bersama, dan—terkadang—dengan pesta seks.
Ada mitos atau cerita utama dalam kultus misteri ini yang selalu melibatkan subjek kematian dan kebangkitan. Hal itu adalah bagian dari misteri apakah mitos atau cerita ini harus diambil secara tepat atau simbolis.
Source | : | Wondrium Daily |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR