Nationalgeographic.co.id—Tim ilmuwan kelautan internasional melaporkan telah melacak telur ikan kerapu Nassau yang terancam punah. Para peneliti menggunakan mikroskop bawah air untuk menemukan telur yang telah dibuahi tetap tinggal secara lokal, tetapi dalam beberapa tahun hanyut ke pulau-pulau terdekat.
Dijelaskan, setiap musim dingin di ujung barat pulau Karibia Little Cayman, ribuan kerapu Nassau yang terancam punah berkumpul untuk bertelur di bawah cahaya bulan purnama.
Ikan-ikan itu memadati terumbu karang dan ketika ritual dimulai, masing-masing betina berlari keluar dari kerumunan dan langsung ke permukaan dengan banyak jantan mengejar.
Selama semburan vertikal ini, betina melepaskan telurnya dan pejantan berdesak-desakan untuk membuahinya, meninggalkan gumpalan seperti susu yang hanyut di laut yang diterangi cahaya bulan.
Telur-telur yang dibuahi yang berharga ini adalah mesin yang menggerakkan pemulihan yang masih terbatas dari spesies yang terancam punah. Inilah yang pernah menjadi target utama predator dan pernah menjadi target perikanan penting di Karibia.
Tapi di mana telur-telur ini berakhir setelah mereka terapung-apung?
Para ilmuwan di Scripps Institution of Oceanography University of California San Diego, Oregon State University (OSU), dan organisasi konservasi Reef Environmental Education Foundation (REEF) bekerja sama dengan Departemen Lingkungan Kepulauan Cayman untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Mereka secara fisik melacak gumpalan telur kerapu Nassau yang kecil dan transparan sepanjang malam dengan mikroskop bawah air. Alat tersebut dikembangkan oleh ilmuwan Scripps Oceanography Marine Physical Laboratory Jules Jaffe.
Penelitian tersebut telah mereka jelaskan di Proceedings of the Royal Society B dengan judul "Protected fish spawning aggregations as self-replenishing reservoirs for regional recovery" yang merupakan jurnal akses terbuka.
Para peneliti menunjukkan bahwa telur yang telah dibuahi dari lokasi pemijahan Little Cayman, telur itu mengapung kembali ke terumbu karang di tempat lain di pulau itu pada tahun 2017.
Berdasarkan pengamatan langsung ini dan data arus laut dikumpulkan pada malam pemijahan di Little Cayman, tim juga menggunakan model komputer untuk menyelidiki kemungkinan perginya telur yang telah dibuahi pada tahun 2011 dan 2016.
Model tersebut memperkirakan bahwa banyak anakan kerapu Nassau berakhir kembali di Little Cayman pada tahun 2011, sebuah saran yang sesuai dengan penelitian sebelumnya.
Source | : | University of California - San Diego,Proceedings of the Royal Society B |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR