Saat semakin tenar, Brinkley malah memperluas daftar penyakit yang dapat disembuhkan dengan prosedurnya dengan menyembuhkan perut kembung, demensia, dan kanker.
Pada tahun 1922, dia menjadi seorang selebriti, namanya terus melambung tatkala melakukan perjalanan ke Los Angeles untuk melakukan transplantasi pada editor Los Angeles Times.
Sementara di California, Brinkley menghasilkan lebih dari $40.000—uang yang cukup banyak saat itu—dari operasi yang dilakukan pada bintang Hollywood. Dia sangat menyukai Pantai Barat, membuatnya membuka praktik di sana, lengkap dengan peternakan kambing.
Namun, Dewan Medis California menolak izinnya, setelah menemukan resumenya "penuh dengan kebohongan dan ketidaksesuaian [medis]". Tanpa gentar, Brinkley kembali ke Kansas, dan memperluas klinik Milford miliknya.
Pada tahun 1923, dia membeli stasiun radio terbesar keempat di Amerika, KFKB, dengan misi untuk memasarkan praktik medisnya. Tak lama kemudian, Brinkley meresepkan obat untuk para pendengar radionya.
Namun, semua hal baik dalam hidup Brinkley berakhir. Tercatat pada tahun 1923, California mencoba mengekstradisi Brinkley. Gubernur Kansas menolak untuk menyerahkannya. Brinkley mulai dicap sebagai penipu.
Popularitasnya mulai menurun setelah muncul cerita bahwa operasinya kotor, dan Brinkley sering mengoperasi pasien dalam keadaan mabuk.
Lebih-lebih, pada tahun 1930, terungkap bahwa Brinkley telah menandatangani lebih dari 40 sertifikat kematian untuk pasien yang meninggal selama transplantasi testis kambingnya.
Akibatnya, Dewan Medis Kansas mencabut lisensinya, menyatakan bahwa Brinkley "telah melakukan penipuan yang terorganisir…." Seluruh asetnya disita yang membuatnya bangkrut dan jatuh miskin. Seorang penipu dalam sejarah medis pun terpuruk.
Menderita serangan jantung dan salah satu kakinya diamputasi karena sirkulasi yang buruk, pada 26 Mei 1942, Brinkley meninggal tanpa uang sepeser pun di San Antonio. Ia tercatat sebagai penipu yang kisah hidupnya mewarnai sejarah medis.
Source | : | History Collection |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR