Menurut pernyataan INTACH, dataran banjir sungai Daya dan Mandakini kaya akan barang antik Buddha. Catatan juga menunjukkan bahwa sebuah benteng dibangun di lokasi tersebut pada abad ke-16, dan tim INTACH telah menemukan sisa-sisa tembok pertahanan dan paritnya.
Simbolisme gajah
Dhir mengatakan gajah adalah motif umum dalam agama Buddha dan dapat dilihat di banyak monumen Buddha.
Pernyataan INTACH mengatakan patung gajah yang baru digali ditemukan di dekat pilar laterit – bahan tanah liat kemerahan – dan balok batu lainnya. Penemuan serupa juga ditemukan di samping patung gajah lain yang ditemukan di desa Kaima di Distrik Jajpur Odisha.
Ahli sejarah Christian Luczanits dari SOAS di University of London mengatakan kepada Live Science, bahwa dalam sejarah patung gajah Buddha, hewan tersebut adalah simbol kerajaan yang penting di India kuno dan melambangkan hujan monsun dan kesuburan.
Peter Harvey, seorang sejarawan agama Buddha dan "penasihat iman" di York St John University di Inggris, menambahkan bahwa gajah juga merupakan hewan mitos yang ditunggangi oleh dewa pra-Buddha Indra, yang diidentifikasi dalam agama Buddha India awal sebagai seorang murid Buddha dan bernama Sakka (juga dieja Śakra).
Mengandung gajah putih
Menurut sejarahnya, Maha Maya, juga disebut Maya, ibu dari Sidharta Buddha Gautama, dia adalah istri dari Raja Shuddhodana, bermimpi hamil gajah putih.
Menurut legenda Buddha, Maha Maya bermimpi seekor gajah putih dengan enam gading masuk ke sisi kanannya, yang diartikan bahwa dia mengandung seorang anak yang akan menjadi penguasa dunia atau seorang buddha.
Setelah 10 bulan lunar, merasa waktu kelahirannya sudah dekat, dia pergi ke hutan Lumbini di luar kota Kapilavastu. Selagi ia berdiri tegak dan berpegangan pada dahan pohon sal (dengan postur yang diadopsi oleh ibu dari semua Buddha), anak itu muncul dari bawah lengan kanannya.
Tujuh hari setelah kelahirannya (sekali lagi, sesuai dengan takdir ibu dari semua Buddha) dia meninggal dan terlahir kembali di Surga Tiga Puluh Tiga Dewa (Surga Tavatimsa). Adegan konsepsi dan pengiriman Buddha Gautamasering digambarkan dalam seni.
"Hubungan langsung gajah dengan agama Buddha muncul dari sebuah cerita bahwa ibu dari Siddhartha Gautama - pangeran India yang akan menjadi Buddha - bermimpi setelah dia mengandung bahwa "gajah putih yang baik (telah) memasuki rahimnya," kata Harvey.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR