Mereka disebut sebagai Tentara Salib Rakyat yang mengabaikan perintah Kaisar Alexius untuk menunggu rombongan lainnya.
Akhirnya, Tentara Salib Rakyat menyeberangi Selat Bosporus pada awal Agustus. Merekalah yang pertama langsung berbentrokan dengan kalangan muslim.
Pasukan muslim pun menghancurkan kelompok tentara muslim ini di Apamea Cibotus, kota kuno di Anatolia, Turki.
Pada masa awal sejarah Perang Salib pertama, hubungan Kristen tidak hanya mengalami krisis dengan kalangan pemeluk agama Islam, tetapi juga Yahudi.
Salah satu rombongan Tentara Salib lainnya dari Jerman, dipimpin Count Emicho yang dikenal kejam, melakukan pembantaian terhadap orang Yahudi di berbagai kota di Rheinland di tahun yang sama.
Kristen Eropa punya masalah internal ketika Perang Salib hendak dimulai di Konstantinopel. Kaisar Alexius meminta agar para pemimpin Tentara Salib bersumpah setia kepadanya dan mengakui otoritas atas tanah apa pun yang berhasil diambil kembali dari Turki Seljuk.
Semua pemimpin Tentara Salib menolak bersumpah setia, kecuali Bohemond.
Akhirnya mereka tetap melangsungkan penyerbuan, walau hubungan memburuk. Serbuan Tentara Salib dan Kekaisaran Bizantium dilakukan pada Mei 1097 di Anatolia.
Dari sini, mereka pun langsung melanjutkan penyerbuan ke kota-kota yang dikuasai umat muslim.
Berangsur-angsur, mereka merebut Antiokia, Suriah sebulan berikutnya. Mereka mulai memasuki Palestina pada 1099. Yerusalem saat itu dikuasai oleh Kekaisaran Fatimiyah Mesir, kekaisaran Islam Syiah.
Tentara Salib kemudian berkemah pada Juni. Mereka selanjutnya memaksa gubernur kota Yerusalem untuk menyerah saat terkepung.
Kota itu pun dikuasai Tentara Salib pada pertengahan Juli dengan cara yang kejam. Mereka membantai ratusan pria, wanita, dan anak-anak saat merayakan kemenangan memasuki Yerusalem.
Source | : | National Geographic Indonesia,History,World History |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR