Sebagian besar waktu, yako menargetkan orang yang sombong atau malas. Namun, mereka juga diketahui melecehkan orang yang tidak bersalah.
Banyak Kitsune, baik zenko maupun yako, tampaknya juga memiliki sifat romantis. Menyamar sebagai wanita muda yang cantik, mereka sering kawin campur dengan manusia.
Kebanyakan Kitsune terbukti sebagai istri yang penyayang dan setia, meskipun pernikahan biasanya berakhir dengan Kitsune diusir. Beberapa Kitsune mungkin merayu pria, hanya untuk merampok atau menempatkan mereka dalam posisi yang memalukan setelah mereka tertidur.
Ketika dua Kitsune menikah, mereka mengadakan perayaan pernikahan yang rumit. Prosesinya mungkin termasuk menyulap lentera "api rubah" ajaib atau memanggil hujan turun dari langit biru cerah.
Kemampuan spesial
Kitsune adalah makhluk yang sangat ajaib. Kekuatan mereka hanya dibatasi oleh imajinasi mereka. Mengingat imajinasi Kitsune yang hidup, berarti mereka hampir tidak terbatas sama sekali.
Mereka berspesialisasi dalam seni ilusi. Berubah bentuk hanyalah yang pertama dari banyak keterampilan di bidang ini. Selain mengubah tubuh mereka, rubah ajaib ini juga dapat mengubah dunia di sekitar mereka.
Mereka dapat membuat rumah mewah dan taman indah dari kuburan. Mereka bisa menyulap massa perak dan emas, yang berubah kembali menjadi rumput di pagi hari. Dan mereka bisa menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam wujud manusia, tanpa pernah teridentifikasi sebagai rubah.
Kitsune juga memiliki kekuatan psikis. Mereka dapat merasuki tubuh manusia, biasanya untuk mempermalukan orang yang telah menganiaya mereka dengan membuatnya berlari keliling kota dalam keadaan telanjang, memberikan semua uangnya, atau makan makanan dalam jumlah besar sampai dia menjadi gemuk.
Kitsune juga memiliki kekuatan lain. Beberapa bisa terbang. Beberapa bisa menghirup api. Ada yang bisa mengendalikan cuaca dan ada yang bisa melihat masa depan.
Representasi Budaya
Seperti banyak aspek budaya Jepang, Kitsune terinspirasi dari budaya Tiongkok. Budaya Tiongkok menceritakan kisah magis rubah berekor sembilan yang disebut huli jing.
Source | : | Mythology.net |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR