Nationalgeographic.co.id – Scylla adalah monster laut yang di pinggangngya ada beberapa kepala anjing. Awalnya, dia hidup sebagai bidadari yang menggairahkan dalam mitologi Yunani kuno.
Dia melahap pelaut yang tak terhitung jumlahnya dan membawa banyak kapal ke kuburan air. Di awal hidupnya, Scylla hidup di antara bidadari laut yang membuat kekacauan di hati para pemuda Yunani.
Dia memiliki kulit seputih susu, rambut seperti sutra, dan wajah manis yang bisa membuat pria jatuh cinta padanya dalam sekejap.
Scylla dikenal karena keserakahannya yang tak ada habisnya dan kekuatannya yang ganas.
Suaranya, seperti seratus anjing yang menyalak atau anjing pemburu yang meringkik, dapat membuat para pelaut yang paling berani gemetar ketakutan, dan melihatnya dapat membuat trauma seorang pria seumur hidup.
Tiga kemungkinan dewi diajukan sebagai ibu dari Scylla. Dalam The Odyssey, ibu monster itu adalah dewi laut tak dikenal bernama Crataeis.
Belakangan, para sarjana mengatakan bahwa Crataeis adalah nama lain untuk Ceto, dewi laut purba, atau Hecate, dewi sihir dan lorong bertubuh tiga.
Kandidat keempat yang mungkin adalah Lamia, seorang pengubah bentuk mengerikan yang terkenal dengan kebiasaannya memakan pria.
Ayahnya telah diidentifikasi sebagai Phorcys, dewa laut purba, atau karakter tidak jelas bernama Titon.
Pemerintahan terornya didukung oleh monster lain, yang tinggal di sisi lain dari selat mautnya. Saat dia bersembunyi di sebuah gua di tebing, menggunakan lehernya yang panjang untuk menukik ke bawah dan menarik para pelaut dari kapal mereka, Charybdis bersembunyi di perairan di bawah.
Charybdis telah digambarkan sebagai pusaran air raksasa, begitu kuat sehingga ia menciptakan raungan yang cukup keras untuk meredam teriakan Scylla.
Mencoba menghindari Charybdis, kapal terpaksa memeluk tepi tebing dan mengorbankan enam orang terbaik mereka untuk kepala lapar Scylla.
Source | : | Mythology.net |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR