Nationalgeographic.co.id―Sejarah Turki kuno dipenuhi dengan cerita tentang bangsa yang mendominasi hampir seluruh stepa benua Asia dikenal sebagai penunggang kuda yang hebat. Di antaranya yang misterius karena sedikitnya petunjuk yang mengungkapnya adalah etnis Kimmeria, nomaden berkuda asal Anatolia.
Sebuah petunjuk baru yang dilakukan oleh tim arkeolog Jepang di Kirikkale, Turki, mengungkapkan bahwa desa Buklukale adalah tempat utama bagi bangsa Kimmeria yang sedikit diketahui dalam sejarah Turki kuno. Temuannya berupa artefak menarik yang menguatkan realitas sejarah tentang mereka, sistem pertahanan, dan bagaimana cara mereka berperang.
Di desa tersebut, terdapat dua situs arkeologi yang dikenal sebagai 'kota atas' dan 'kota bawah'. Pengungkapan temuan terbaru ini diawasi oleh Kimiyoshi Matsumura, arkeolog di University of Kırşehir.
Desa Buklukale menjadi tempat penggalian arkeologis yang terus berlanjut di provinsi Kirikkale, Turki sejak tahun 2009. Pemanfaatan untuk penelitian ini diprakarsai oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki dengan mengungkap dua situs arkeologi yang dikenal sebagai 'kota atas' dan 'kota bawah'.
Menurut penelitian Matasmura, Buklukale pada masa sejarah diyakini sebagai tempat kependudukan Kimmeria paling awal di Anatolia. Hal itu diyakinkan dengan temuan berbagai artefak yang membawa pengetahuan tentang kebudayaan apa yang pernah hidup di atasnya.
Beberapa dari artefak itu adalah seseorang yang menunggangi kuda, dan benda bermotif binatang yang bernuansa kebudayaan bangsa Skithia (peradaban penunggang kuda Iran kuno yang hidup di sekitar Kakuasia, Turki, hingga Ukraina selatan).
Selain itu, ditemukan mata panah yang berasal dari era kependudukan bangsa Kimmeria. Adanya mata panah ini menunjukkan bahwa adanya pertempuran pada masa lampau antara dua kebudayaan.
"Di dalam benteng ini, kami menemukan bahan-bahan bermotif binatang milik Skithia. Selain itu, kami menemukan patung kecil seseorang menunggang kuda, yang kami yakini kemungkinan terkait dengan Kimmeria," kata Matsumura, dikutip dari Daily Sabah, 19 Juni 2023.
"Kami telah mengidentifikasi pemukiman atau benteng pertama mereka di Anatolia. Dalam penggalian tahun ini di luar tembok kota, kami juga menentukan bahwa benteng yang signifikan telah dibangun. Ini akan sangat menarik. Tidak ada informasi tentang apa yang mereka lakukan di Anatolia," kata Matsumura.
Bangsa Kimmeria dalam sejarah Turki kuno, terkenal akan kehebatan militernya dalam menggempur berbagai kekuasaan sekitarnya seperti Asyur dan Urartu. Saat menyerang, tidak hanya membuat onar kota sasaran, tetapi juga menjarah. Mereka adalah penunggang kuda yang lihai, dan dapat memanah dari atas kuda.
Melansir Ancient Origins, penaklukkan bangsa Kimmeria yang paling dikenal adalah penjarahan kota Sardis. Sardis adalah ibu kota Kekaisaran Lydia di Turki yang dikuasai bangsa Kimmeria pada 644 SM. Penyerbuan ini membuat Kekaisaran Lydia pudar, sementara Kimmeria terus bergerak menuju Suriah dan berani menantang Kekaisaran Persia.
Source | : | ancient origins,Daily Sabah |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR