Jadi suatu malam, Psikhe mengambil pisau dan lampu minyak dan melakukan perbuatan mengerikan itu.
Akan tetapi, ketika dia mengarahkan cahayanya ke wajah suaminya yang buas, dia malah melihat wajah rupawan dewa cinta, Cupid.
Psikhe sangat terkejut dengan keajaiban yang tiba-tiba ini sehingga dia secara tidak sengaja menumpahkan minyak lampu ke wajah Cupid.
Cupid bangkit dan terbang pergi. Dia mengatakan kepada Psikhe, bahwa Psikhe telah mengkhianatinya dan merusak hubungan mereka sehingga mereka tidak akan pernah bersama lagi.
Psikhe segera memulai pencarian putus asa untuk cintanya yang hilang. Dia bahkan pergi ke dewi Aphrodite sendiri, yang telah memenjarakan Cupid di Istana. Dia memohon untuk bertemu dengannya.
Aphrodite yang licik kemudian memberi Psikhe tiga tugas yang mustahil untuk diselesaikan untuk membuktikan cintanya.
Akan tetapi, cinta Psikhe begitu kuat sehingga dia menyelesaikan dua tugas pertama dengan mudah.
Yang pertama adalah menyortir legum berbeda dalam jumlah besar, yang dia kelola tanpa kesulitan. Yang kedua adalah membawa bulu emas dari domba gunung liar. Psikhe juga melakukannya.
Yang ketiga, bagaimanapun, adalah yang paling sulit dari semuanya, dan juga merupakan jebakan.
Dia harus pergi ke Dunia Bawah (Hades) dan membawa kembali kotak Persephone dengan ramuan kecantikan ke Aphrodite.
Aphrodite juga memerintahkannya Psikhe untuk tidak membuka kotak itu. Namun, sebenarnya tidak ada ramuan kecantikan di dalam kotak itu.
Aphrodite tahu bahwa di dalam, alih-alih ramuan, ada Morpheus, dewa tidur. Dia juga tahu bahwa Psikhe akan memiliki rasa ingin tahu untuk membukanya.
Benar saja, Psikhe membuka kotak itu, dan ia tertidur.
Ketika Cupid mengetahui apa yang terjadi, dia lari dari Istana. Dia memohon kepada Zeus untuk menyelamatkan Psikhe kesayangannya.
Zeus begitu tersentuh oleh cinta sejati dan pengabdian dari pasangan itu. Dia memberikan Psikhe hadiah keabadian sehingga kedua kekasih itu bisa bersama untuk selamanya.
Seiring waktu, Psikhe dikenal dalam mitologi Yunani sebagai dewa jiwa. Saat ini, kisah cinta Psikhe dan Eros masih melambangkan pencarian jati diri melalui pembelajaran, juga cinta sejati tentunya.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR