Nationalgeographic.co.id—Dalam sejarah Kekaisaran Jepang, Minamoto Yoritomo adalah samurai yang dikenal sebagai pendiri bakufu atau shogun. Shogun adalah sebuah sistem di mana penguasa feodal memerintah Kekaisaran Jepang selama 700 tahun. Di sinilah kelas samurai berkuasa selama 700 tahun lamanya.
Menentang Kaisar Jepang, Yoritomo mendirikan shugo (polisi) dan jito (pelayan distrik) di seluruh provinsi Jepang. Tindakannya itu merongrong kekuasaan administrasi lokal pemerintah pusat. Pada akhirnya, pada tahun 1192 ia memperoleh gelar komandan tertinggi (shogun) atas shugo dan jito.
Latar belakang aristokrat dan militer Yoritomo, samurai yang menjadi shogun pertama
Sebagai seorang bangsawan, Yoritomo adalah keturunan Kaisar Seiwa. Terjemahan alternatif dari nama keluarganya, Minamoto, adalah Genji. Nama ini diabadikan dalam The Tale of Genji (Genji Monogatari) karya Murasaki Shikibu, salah satu novel paling awal dan terhebat di dunia.
“Berasal dari keluarga bangsawan dan kekaisaran, Yoritomo tidak sabar dengan seluk-beluk budaya dan istana,” tulis Keiji Nagahara di laman Britannica. Dia menginginkan kekuasaan. Ironisnya, Yoritomo memiliki sifat pencemburu, curiga, dan berhati dingin, bahkan di lingkungannya sendiri.
Faktanya, dia melangkah lebih jauh dengan melikuidasi beberapa hubungan dekat dengan orang penting di Kekaisaran Jepang. Tapi begitu berkuasa, dia terbukti sebagai administrator yang hebat.
Masa muda Yoritomo
Yoritomo adalah putra ketiga dari Minamoto Yoshitomo, yang pada tahun 1159 berusaha menghancurkan Taira Kiyomori. Taira Kiyomori adalah keturunan dari keluarga militer dominan lainnya, Klan Taira.
Dalam Pertempuran Heiji, Yoshitomo dikalahkan dan putranya Yoritomo ditangkap dan dibuang ke provinsi Izu. Di sana Yoritomo tinggal di bawah pengawasan Taira selama 20 tahun.
Yoritomo merayu putri sipirnya, Ito Sukechika. Tindakannya itu berbuntut pada peristiwa pelarian Yoritomo untuk melindungi atasan dan tetangga Ito, Hojo Tokimasa. Hojo Tokimasa adalah seorang pengikut Taira yang justru bertentangan dengan klannya sendiri.
Putri Hojo juga menyerah pada rayuan Yoritomo. Namun mereka harus menunda pernikahan sampai tunangan resminya, penjabat gubernur pro-Taira, disingkirkan.
Sementara itu Taira Kiyomori, kepala Klan Taira, menjalankan kekuasaannya atas Kekaisaran Jepang. Ia bahkan mengasingkan Go-Shirakawa, pensiunan kaisar.
Source | : | Britannica |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR