Nationalgeographic.co.id—Oppenheimer, Film baru karya Christopher Nolan, telah mengangkat fakta sejarah Project Manhattan yang dijalankan oleh Amerika Serikat dalam upayanya memerangi Nazi. Judul film itu diambil dari nama Julius Robert Oppenheimer yang dikenal sebagai bapak bom atom.
Film biofik thriller itu menceritakan biografi bapak bom atom Julius Robert Oppenheimer. Kisah tersebut terinspirasi dari buku American Prometheus karya Kai Blrd dan Martin J. Sherwin
Film Oppenheimer dipenuhi dengan mimpi buruk terburuk fisikawan tituler tentang perang nuklir. Penglihatan yang tidak menyenangkan tentang awan jamur yang meledak dari kota ke kota.
Bayangan tumpukan api naik melewati awan, dan riak radiasi yang melanda Eropa telah menghantui J. Robert Oppenheimer yang diperankan aktor Cillian Murphy.
Oppenheimer adalah direktur laboratorium rahasia Los Alamos, tempat sekelompok ilmuwan mengembangkan dan menguji bom atom pertama di dunia. Oppenheimer jelas sangat menyadari kekuatan yang akan diciptakan oleh labnya.
Dia terkenal menyebutnya "Kematian, perusak dunia." Tapi mungkin, apa yang Oppenheimer bayangkan hanya separuh dari potensi terburuknya.
Mimpi terburuk Oppenheimer tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan skenario terburuk yang diprediksi para ilmuwan saat ini. Potensi bencana yang mungkin terjadi akan menjadi warisan terburuk melebihi apa yang mungkin dibayangkan Oppenheimer sendiri.
Pecahnya perang nuklir, dengan ratusan atau ribuan ledakan atom, dapat menyebabkan planet masuk ke dalam keadaan apokaliptik. Keadaan itu bisa disebut sebagai musim dingin nuklir, di mana miliaran orang akan mati kelaparan.
"Senjata nuklir adalah bahaya terbesar yang dihadapi dunia dan telah dihadapi sejak lama, tetapi kita telah melupakannya," kata Alan Robock.
Robock adalah seorang profesor di University of Rutgers dan pelopor penelitian musim dingin nuklir, seperti dikutip Science Alert. Sejauh ini, tambahnya, "Saya pikir kami sangat beruntung."
Musim dingin nuklir adalah sebuah teori, berdasarkan model dan diperdebatkan dalam komunitas ilmiah. Itu seperti banyak prediksi yang dibuat ilmuwan atom pada zaman Oppenheimer.
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR