Kontrasepsi Kotoran Buaya
Penggunaan kotoran lalat sebagai obat menimbulkan beberapa pertanyaan menarik. Bukan hanya tentang manfaat kesehatannya, tetapi bagaimana orang-orang saat itu, jauh sebelum mikroskop ditemukan, sudah berhasil menemukan dan mengumpulkan kotoran lalat kecil?
Bagaimanapun mereka mengumpulkan kotoran lalat, orang Mesir Kuno memiliki reputasi yang baik sebagai dokter. Akibatnya, banyak budaya kontemporer memandang mereka dan mencoba meniru praktik perawatan kesehatan mereka.
Orang Yunani Kuno khususnya banyak meminjam dari orang Mesir. Salah satu barang pinjaman itu adalah resep yang menggunakan kotoran buaya sebagai alat kontrasepsi.
Wanita Yunani kuno percaya bahwa kotoran buaya yang dimasukkan ke dalam vagina mereka akan berfungsi sebagai alat kontrasepsi yang ampuh. Setidaknya dalam arti bahwa menghadapi vagina yang penuh dengan kotoran buaya mungkin sangat mematikan sehingga mencegah hubungan seksual sejak awal.
Munculnya Pengobatan 'Gila'
Black Death membunuh sekitar sepertiga orang Eropa. Korban sering meninggal dalam beberapa hari, dengan gejala yang mengerikan seperti bisul yang mengerikan, paru-paru berdarah, muntah parah, dan demam tinggi.
Orang-orang panik, dan banyak yang menggunakan obat gila. Sebagian besar pemulihan kesehatan semacam itu didasarkan pada takhayul, ketidaktahuan, dan logika yang meragukan.
Ambil logika yang membuat orang berpikir bahwa wabah menyebar melalui udara, dan solusinya: pergilah ke selokan. Orang-orang mengunjungi, dan kadang-kadang bahkan tinggal di selokan yang bau.
Diperkirakan bahwa bau selokan yang menyengat akan membuat udara bersih, tetapi penuh penyakit tidak datang ke dekat mereka. Bukan hanya tidak berhasil, hal itu juga membuat mereka yang berkunjung atau tinggal di selokan rentan terhadap penyakit lain yang disebabkan oleh lingkungannya yang buruk.
Obat wabah yang populer adalah treacle—produk sampingan gula yang tidak mengkristal. Dengan sendirinya, treacle, meski tanpa manfaat kesehatan, relatif tidak berbahaya. Namun, ini adalah obat wabah abad pertengahan yang sirupnya harus busuk. Seperti di dalamnya harus berusia minimal sepuluh tahun untuk dianggap efektif.
Beroperasi dengan logika yang meragukan "jika rasanya tidak enak, itu pasti enak", para dokter bersumpah dengan manfaat kesehatan dari obat busuk. Sirup tua, bau, dan lengket ini diyakini tidak hanya menangkal wabah, tetapi juga menyembuhkan mereka yang kurang beruntung karena terserang penyakit tersebut.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR