Nationalgeographic.co.id—Para ilmuwan di Universitas Cambridge telah berhasil mengembangkan sebuah reaktor inovatif yang ditenagai oleh sinar matahari.
Reaktor ini, seperti dilansir SciTechDaily, tidak hanya mampu menangkap karbon dioksida (CO2) langsung dari udara, tetapi juga mengubahnya menjadi bahan bakar berkelanjutan.
Berbeda dengan metode penangkapan karbon konvensional yang selama ini kita kenal, perangkat revolusioner ini tidak memerlukan energi dari bahan bakar fosil untuk beroperasi.
Hal ini tentu saja menjadi sebuah terobosan penting, karena selama ini proses penangkapan karbon tradisional justru berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca.
Dengan meniru proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan, reaktor ini menghasilkan syngas, sebuah bahan penting yang digunakan dalam produksi bahan bakar dan obat-obatan. Lebih jauh lagi, para ilmuwan berencana untuk meningkatkan produksi bahan bakar cair melalui reaktor ini.
Memanfaatkan kekuatan sinar matahari
Reaktor bertenaga surya yang dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Cambridge ini memiliki potensi besar untuk merevolusi cara kita menghasilkan dan menggunakan energi.
Bayangkan, bahan bakar untuk mobil dan pesawat terbang, serta bahan kimia dan obat-obatan penting lainnya, dapat dihasilkan dari udara yang kita hirup, hanya dengan bantuan sinar matahari. Alat ini juga dapat menjadi sumber energi yang andal di daerah-daerah terpencil atau di luar jaringan listrik.
Salah satu keunggulan utama dari reaktor ini adalah kemampuannya untuk menghilangkan langkah-langkah yang rumit dan kebutuhan akan bahan bakar fosil yang biasanya terlibat dalam teknologi penangkapan karbon konvensional.
Jika biasanya CO2 yang ditangkap perlu diangkut dan disimpan, maka reaktor ini mengubahnya secara langsung menjadi produk yang berguna hanya dengan menggunakan sinar matahari.
Sebuah proses yang jauh lebih efisien dan ramah lingkungan. Temuan penelitian yang sangat penting ini telah dipublikasikan pada tanggal 13 Februari di jurnal Nature Energy, dengan judul "Direct air capture of CO2 for solar fuel production in flow".
Baca Juga: Ilmuwan Berhasil Ciptakan Hidrogen Tanpa Emisi Karbon Dioksida Langsung dari Sumbernya
KOMENTAR