Namun, peristiwa itu tetap menjadi contoh keinginan orang Mongol untuk bereksperimen dengan rakyat yang mereka jajah.
Kekaisaran mongol juga (secara tidak sengaja) menyebarkan penyakit
Penaklukan Kekaisaran Mongol berkontribusi pada inovasi baru. Namun ternyata, bukan hanya gagasan yang melintasi jarak yang sangat jauh selama periode ini. Bangkitnya Kekaisaran Mongol juga memungkinkan penyebaran wabah Black Death.
Seperti yang diungkapkan oleh Monica Green dalam studi tahun 2020, wabah ini mungkin telah ditularkan oleh hewan pengerat dan kutu mereka. Semua itu secara tidak sengaja dibawa oleh tentara dan pedagang Mongol keluar dari pegunungan Tian Shan. Akhirnya, hewan pengerat dan kutu menginfeksi komunitas, baik di dalam kekaisaran maupun di luar perbatasannya.
Seiring waktu, Kekaisaran Mongol terpecah menjadi beberapa wilayah yang bertikai. Pasalnya, dinasti-dinasti utamanya bersaing satu sama lain untuk menguasai wilayahnya yang luas. Penguasa baru muncul, seringkali mengadopsi budaya dan kepercayaan penduduk di bawah kendali mereka. Hal ini yang memperdalam perpecahan di dalam kekaisaran.
Di masa keemasan Kekaisaran Mongol, gagasan, agama, dan penyakit menyebar dengan cepat dari satu ujung benua ke ujung lainnya. Tidak salah jika bangsa itu dianggap sebagai pelopor inovasi di masanya.
Source | : | History |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR